Hitung-hitungan Jokowi soal LRT, MRT dan Kereta Tanpa Awak, Paling Murah yang Mana?

Hitung-hitungan Jokowi soal LRT, MRT dan Kereta Tanpa Awak, Paling Murah yang Mana?

Ekonomi | inews | Selasa, 13 Agustus 2024 - 13:23
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Jokowi (Jokowi) membandingkan biaya operasional transportasi massal antara Autonomous Rail Rapid Transit (ART) atau kereta tanpa awak, Mass Rapid Transit (MRT) dan Lintas Raya Terpadu (LRT). Termurah yang mana?

Awalnya, Jokowi menyebut bahwa ART belum diputuskan akan digunakan sebagai transportasi massal di IKN. Namun, ia menghitung anggaran untuk 1 km MRT mencapai Rp1,1 triliun.

"Kalau MRT itu per km itu dulu kita mulai, saya masih gubernur, kita mulai itu anggarannya per 1 KM itu Rp1,1 triliun," kata Jokowi dalam arahannya, Selasa (13/8/2024).

Jokowi menjelaskan bahwa setiap tahunnya MRT di Jakarta harus mengeluarkan biaya hingga Rp800 miliar. Menurutnya, jika semua jalur MRT selesai maka akan merogoh APBD sebanyak Rp4 triliun.

"Tapi bapak ibu harus tahu kalau nggak ada MRT, LRT, nggak ada kereta cepat itu kita kehilangan setiap tahun karena kemacetan itu Rp65 triliun. Kalau Jabodetabek itu mungkin sudah di atas Rp100 triliun. Pilih mana? Pilih dibelikan MRT, LRT atau kereta cepat atau uangnya ilang karena kemacetan setiap tahun lebih dari Rp100 triliun," tutur dia.

Sedangkan, kata Jokowi, ART biaya operasional terbilang lebih murah. Karena ART tidak membutuhkan rel dan hanya menggunakan magnet.

"Kalau yang ini, ART ini memang lebih murah. Karena tanpa rel, pakai magnet. Per unitnya ini untuk tiga gerbong harganya Rp74 miliar. Tapi kalau tadi, MRT Rp1,1 triliun, saya lupa, MRT itu Rp1,1 triliun saat saya gubernur, yang sekarang sudah Rp2,3 triliun. 10 tahun naiknya langsung 2 kali," ucap dia.

"LRT yang kita bangun untuk ke bekasi dan ke cibubur itu per KM-nya Rp799 miliar. Kereta cepat itu kereta cepat per KM-nya Rp780 miliar. Saya hapal karena saya tiap hari ke lapangan," kata Jokowi.

Topik Menarik