OJK Catat Harga Karbon di RI Turun 24 Persen hingga Semester I 2024 

OJK Catat Harga Karbon di RI Turun 24 Persen hingga Semester I 2024 

Ekonomi | inews | Senin, 12 Agustus 2024 - 22:04
share

JAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penurunan harga unit karbon di Bursa Karbon atau IDXCarbon sebesar 24 persen sejak transaksi perdana saat peluncuran hingga akhir semester I 2024. Mengacu harga penutupan ( closed price ) pada 26 September 2023 sebesar Rp77.000 per 1 unit karbon, terjadi penurunan harga menjadi Rp58.800 per 1 unit karbon atau 23,63 persen.

Ada pun closing price saat pembukaan adalah Rp77.000, saat ini Rp58.800 ya, ada penurunan sekitar 24 persen. ucap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Inarno Djajadi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2024).

Sebagai catatan, 1 unit karbon setara 1 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2e). Unit karbon di IDX Carbon berbentuk Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). Melalui dua project penurunan emisi, unit SPE-GRK di Pasar Reguler terkelompok dalam Indonesia Technology Based Solution (IDTBS).

Saat ini terdapat tiga proyek penurunan emisi dari perusahaan. Data IDXCarbon mencatat dua proyek yang menginisiasi penerbitan sertifikat karbon adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melalui proyek Lahendong Unit 5 dan 6, kemudian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), melalui proyek PT PJB UP Muara Karang.

Pada 8 Juli 2024, IDXCarbon mencatatkan SPE-GRK atas proyek Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul milik PT PLN Indonesia Power dengan nomor SPE-10-PR-X-2023-16887. Jumlah unit karbon yang dicatatkan adalah sebesar 1.598 tCO2e untuk vintage 2021 dan 11.334 tCO2e untuk vintage 2022.

Topik Menarik