Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Sentuh Rp15.955 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Sentuh Rp15.955 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Senin, 12 Agustus 2024 - 16:24
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (12/8/2024). Rupiah terkoreksi 30,5 poin atau 0,19 persen ke level Rp15.955 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.924 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut, pergerakan dolar dipengaruhi pasar yang telah mengalami kekacauan pada minggu lalu, di mana sebagian besar dipicu angka penggajian AS yang secara mengejutkan melemah seminggu yang lalu dan membuat saham global ambles.

"Namun pasar menganggap kekhawatiran atas resesi AS terlalu berlebihan, dengan fokus beralih langsung ke serangkaian pembacaan inflasi utama minggu ini. Disisi lain pasar Jepang hari ini libur nasional," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (12/8/2024).

Dari Timur Tengah, Intelijen Israel yakin Iran akan menyerang Israel secara langsung dalam beberapa hari, menurut laporan Axio pada hari Minggu. Serangan ini kemungkinan sebagai balasan atas terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu. Selain itu, Israel juga terlihat melanjutkan serangannya di Gaza dengan serangkaian serangan selama akhir pekan, yang menunjukkan sedikit peluang deeskalasi dalam konflik yang telah berlangsung lama.

Selain itu, fokus minggu ini juga tertuju pada data inflasi dari serangkaian ekonomi utama minggu ini,terutama inflasi indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Rabu. Diperkirakan angka inflasi akan sedikit menurun hingga Juli, yang menjadi pertanda baik bagi ekspektasi penurunan suku bunga pada September.

Selain itu, sentimen terhadap China tetap dibatasi oleh kekhawatiran yang terus-menerus atas melambatnya pemulihan ekonomi dinegara tersebut, terutama setelah serangkaian pembacaan yang lemah pada bulan Juli.

Dari sentimen domestik, konsumsi yang stagnan hingga dinamika harga komoditas menjadi sejumlah faktor yang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia lima tahun ke depan. Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertahan di level 5,1 persen hingga 2029.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi RI 2024 dari IMF adalah 5,0 persen. Pertumbuhan ekonomi itu didukung oleh peningkatan konsumsi publik dan pertumbuhan investasi yang mengimbangi hambatan ekspor neto (net export) karena tekanan eksternal.

Secara umum, risiko yang dihadapi Indonesia relatif seimbang. Adapun, risiko negatif utama mencakup volatilitas harga komoditas yang terus menerus, seperti efek gejolak geopolitik; perlambatan mendadak perekonomian mitra dagang utama, hingga efek negatif darikondisi keuangan global yang lebih ketat ke depannya.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.900-Rp16.090 per dolar AS.

Topik Menarik