HET Minyakita bakal Naik, Stok di Pasaran Mulai Langka
JAKARTA, iNews.id - Minyak goreng merek Minyakita dikeluhkan masyarakat karena harga eceran tertinggi (HET) bakal naik menjadi Rp15.700 per liter. Selain itu, ketersediannya juga semakin langka di pasaran karena stok dari supplier mulai berkurang.
Salah satu pedagang sembako di Duren Sawit, Jakarta Timur, Iding (43) menuturkan, kenaikan harga minyak goreng Minyakita memang sudah terjadi. Namun, dia juga mengeluhkan kelangkaan stok minyak goreng ini berdampak besar terhadap berbagai hal.
"Dampak dari ketersediaan Minyakita ini susah didapat, terlebih banyak dikonsumsi orang, akhirnya minyak goreng lainnya jadi ikutan naik harganya," ucap Iding saat ditemui di lokasi, Kamis (1/8/2024).
Dia menambahkan, kelangkaan Minyakita akibat ketersediaan dari supplier sudah berkurang. Alasan distributor yang mengambil di supplier itu karena bahan bakunya sudah berkurang.
"Karena memang kita distributor dari penyuplainya itu, stoknya tidak ada. Katanya sih bahan bakunya tidak ada," tuturnya.
Iding menyebut biasanya dia mendapatkan kuota Minyakita dari distributor sebanyak 200 karton. Tetapi saat ini barangnya sama sekali tidak ada di lapaknya.
"Kita dapat Minyakita itu dari Food Station, BUMD ya, itu tadinya 200 karton, sekarang barangnya tidak ada sama sekali. Soalnya mereka tidak produksi dan bahan bakunya kosong," katanya.
Saat pasokan Minyakita masih normal, dia menyebut harus membayar sekitar Rp165.000 per karton. Namun saat ini selain barang semakin langka, dia pun mendapatkan minyak goreng Minyakita dengan harga Rp172.000 per karton.
"Tetapi kalau harga jual itu, disini kita jual Rp15.000-an lah. Kalau barangnya ada pun, kita jual Rp15.500 lah," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa HET Minyakita akan naik dalam waktu dekat dan peraturan barunya segera diterbitkan.
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Bambang Wisnubroto mengatakan, kajian pembahasan mengenai kenaikan HET Minyakita telah delapan kali dilakukan bersama kementerian dan lembaga terkait dan pelaku usaha.
"Kenaikan HET memang sudah fix akan dinaikkan, sudah delapan kajian pembahasan dengan kementerian dan lembaga, public hearing juga sudah dilakukan," kata Bambang dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah beberapa waktu lalu.