Hambat Laju Inflasi, Pemkot Surabaya Maksimalkan Subsidi Transportasi

Hambat Laju Inflasi, Pemkot Surabaya Maksimalkan Subsidi Transportasi

Ekonomi | IDX Channel | Minggu, 3 Desember 2023 - 18:11
share

IDXChannel - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim) berupaya menghambat laju inflasi. Salah satu caranya dengan memaksimalkan subsidi transportasi dan Warung Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

"Ini bagian dari upaya untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi lewat keterangan tertulisnya, Minggu (3/12/2023).

Dia menambahkan, berbagai strategi telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya, mulai dari menggelar pasar murah, penanaman komoditi cabai serentak, hingga membuat Warung TPID.

"Salah satu cara untuk menekan laju inflasi di Kota Surabaya, memberikan subsidi transportasi. Subsidi transportasi ini bukan hanya untuk menekan laju inflasi, akan tetapi juga untuk menyesuaikan harga bahan kebutuhan pokok dengan harga eceran tertinggi (HET)," katanya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Inflasi Kota/Kabupaten Month to Month (m-to-m) per November 2023, Kota Surabaya sebesar 0,26 persen. Sedangkan inflasi Year on Year (y-o-y) per November 2023 sebesar 3,31 persen.

Komoditas yang andil dalam inflasi m-to-m di Kota Surabaya pada bulan November 2023 diantaranya adalah, cabai rawit, angkutan udara, cabai merah, emas perhiasan, bawang merah, telur ayam ras, gula pasir, ikan mujair, apel, dan brokoli.

Sedangkan komoditas yang andil dalam deflasi m-to-m di Kota Surabaya pada November 2023 yakni bensin, daging ayam ras, melon, kacamata, tarif kendaraan roda 4 daring, daging sapi, pembalut wanita, bawang putih, tomat, dan ayam hidup.

Dia melanjutkan, Kota Surabaya ini bukan penghasil, tapi penampung sehingga Surabaya ini mengambil bahan kebutuhan pokok dari tempat lain.

"Insya Allah yang kita lakukan adalah subsidi yang terkait dengan transportasi, katanya.

Eri menambahkan, ketika Kota Surabaya mengambil bahan kebutuhan pokok dari daerah lain dan ternyata harganya tinggi, maka akan dijual kembali sesuai dengan harga tengkulak.

(NIY)

Topik Menarik