Produksi Global Turun 2 Persen, Harga Gula Diprediksi Melambung Tinggi 

Produksi Global Turun 2 Persen, Harga Gula Diprediksi Melambung Tinggi 

Ekonomi | IDX Channel | Senin, 20 November 2023 - 21:01
share

IDXChannel - Harga gula terus mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi secara global.

Saat ini, negara-negara produsen gula mulai membatasi kuota ekspor untuk memenuhi stok di pasar dalam negeri demi kestabilan harga.

Melansir AP News, Senin (20/11/2023), Organisasi Pangan Dunia (FAO) memproyeksikan penurunan produksi gula secara global mengalami penurunan sebanyak 2 persen pada musim 2023 - 2024. Hasilnya produksi gula secara global bisa lebih rendah sebanyak 3,5 juta metrik ton.

"Semakin banyak gula digunakan untuk produksi bahan bakar nabati seperti etanol, sehingga cadangan gula global berada pada titik terendah sejak 2009," kata peneliti pasar komoditas global FAO, Fabio Palmeri.

Salah satu negara penghasil gula, Brasil, contohnya baru bakal memasuki musim panen pada tahun 2024 mendatang. Padahal biasanya negeri samba itu menjadi pengekspor gula ke berbagai negara di dunia.

Minimnya pasokan gula ini berdampak pada kenaikan harga secara global. Negara-negara pengimpor gula seperti Indonesia sendiri nantinya bakal terkena dampak ketika harus membeli gula impor dengan harga yang lebih mahal dari biasanya.

"Bagi banyak negara, mengimpor gula saat harga sedang mahal akan menghabiskan cadangan mata uang asing seperti dolar dan euro yang juga dibutuhkan untuk membeli minyak dan komoditas penting lainnya," kata seorang ekonom FAO El Mamoun Amrouk.

Negara-negara di kawasan Afrika Sub-Sahara termasuk yang paling terdampak lonjakan harga gula. Nigeria, misalnya, mengimpor 98% kebutuhan gula mentahnya.

Indonesia, importir gula terbesar tahun lalu, telah mengurangi impornya, China, importir terbesar kedua, menggelontorkan stok gulanya ke pasar untuk mencegah kenaikan harga domestik.

(NIY)

Topik Menarik