Program Hilirisasi Jokowi Dinilai Belum Mampu Ciptakan Produk Industri yang Kompleks
IDXChannel - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mendorong adanya produk unggulan Indonesia yang memiliki kompleksitas tinggi.
Sebab, menurutnya, program hilirisasi yang saat ini tengah digaungkan belum mampu menciptakan produk industri yang kompleks.
"Ketika kita juga melakukan hilirisasi dan seterusnya, kita ingin mengatakan bahwa tidak terbentuk kompleksitas dari industri kita yang kemudian kaki-kakinya ada di Indonesia," kata Suharso dalam acara Peluncuran Buku Menuju Indonesia Emas: Refleksi dan Visi Pembangunan 2005-2045 di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).
"Jadi kita ini industri yang single, dia tidak mengembangkan backward linkage yang kuat, sehingga kita punya gaya capability untuk mengangkatnya itu enggak ada. Itu yang saya geregetan dari dulu sampai hari ini," sambung Suharso.
Dia menilai dengan tidak hadirnya kompleksitas tinggi pada industri, maka langkah Indonesia untuk menjadi negara maju di tahun 2045 akan tertatih.
"Jadi kita akan mengalami kerepotan. Lihat saja contoh Korea Selatan, dia melambung karena dia punya satu produk yang memang kemudian melahirkan kompleksitas yang tinggi, dia punya mobil misalnya, dia punya gadget misalnya, itu luar biasa berkembang sedemikian rupa. Indonesia kita tertatih-tatih," ujarnya.
Sebenarnya, jelas Suharso, Indonesia memiliki PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan PT PAL Indonesia. Dia menilai kompleksitas yang ada pada kedua perusahaan BUMN tersebut terstruktur dengan baik.
"Kita perlu industri pertahanan yang kuat, dan di belakang industri pertahanan itu di belakangnya ada industri pertamian. Kita bisa masuk di industri energi, kita bahkan bisa masuk di industi pangan," pungkasnya.
(YNA)