PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Dorong Percepatan Net Zero Emmisions

PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Dorong Percepatan Net Zero Emmisions

Ekonomi | inews | Senin, 20 November 2023 - 14:43
share

JAKARTA, iNews.id - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) kembali meresmikan 21 unit green hydrogen plant (GHP). Hal ini untuk mendorong percepatan menuju net zero emissions (NZE).

Peresmian dilakukan di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok, Jakarta. Ini merupakan kali kedua peresmian GHP setelah sebelumnya di PLTGU Muara Karang Pluit, pada Oktober lalu.

Adapun green hydrogen merupakan sumber energi bersih yang hanya mengeluarkan uap air dan tidak meninggalkan residu di udara atau menambahkan emisi karbon gas rumah kaca.

"Nah kalau dulu kita 51 ton dengan yang bisa excess capacity sekitar 41 sampai 43 ton, kita bisa meningkatkan menjadi 199 ton dengan ada yang bisa excess capacity 124 ton," tutur Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat peresman hari ini, Senin (20/11/2023).

Dia mengungkapkan, adanya tambahan hidrogen sebanyak 21 unit itu akan dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak (BBM) kendaraan mobil dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini pemerintah bukan hanya mendorong penggunaan mobil listrik tapi juga mendorong mobil hidrogen.

Artinya tadinya dengan 1 hidrogen sebelumnya hanya bisa dimanfaatkan untuk 150 mobil hidrogen, dengan 21 unit hidrogen ini bisa meningkat menjadi 424 mobil hidrogen, ungkap Darmawan.

Darmawan menambahkan, dengan menggunakan Green Hydrogen yang berbasis pada access capacity maka biayanya hanya 1/5 saja dibanding menggunakan BBM biasa.

"Kalau menggunakan green hydrogen dengan kapeks yang baru berkurangnya sekitar 35 persen , jadi ini luar biasa. Artinya ini mengubah BBM itu sebagian sekarang besar di Impor baik itu berupa grup maupun produknya langsung," ujar Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan mengungkapkan dengan menggunakan transportasi berbasis hydrogen maka itu juga sejalan dengan hatapan pemerintah dalam rangka mengurangi net zero emissions (NZE).

"Nah memang kalo kita melihat memang ada 2 mashab pertama adalah menggunakan mobil listrik yang berbasis menggunakan baterai, kedua adalah menggunakan hydrogent," kata Darmawan.

Topik Menarik