Tingkatkan Nilai Tambah Produk Bambu, Begini Strategi Pemerintah

Tingkatkan Nilai Tambah Produk Bambu, Begini Strategi Pemerintah

Ekonomi | IDX Channel | Senin, 20 November 2023 - 05:06
share

IDXChannel - Pemerintah terus berupaya memaksimalkan nilai tambah terhadap produk kerajinan bambu buatan dalam negeri.

Salah satunya dengan mendirikan Rumah Produksi Bersama (RPB), di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Meski bambu mempunyai potensi yang luar biasa untuk dikembangkan menjadi aneka produk turunan, kita perlu fokus terlebih dahulu pada bambu untuk pengganti kayu. Yaitu, bambu betung sebagai laminasi pengganti kayu keperluan konstruksi," ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam keterangan resminya, Minggu (19/11/2023).

Menurut Teten, kehadiran RPB bambu diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi dan menyejahterakan masyarakat.

Melalui RPB, nantinya Mama-Mama Bambu akan diajarkan (pelatihan) membuat suvenir dari bambu. Dalam pandangan Teten, pengembangan kerajinan bambu sama artinya dengan menjalan program ekonomi restoratif.

"Dalam ekonomi restoratif, salah satu wujudnya adalah memulihkan sumber daya yang rusak atau meregenerasinya, sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Di sini ada 40 ribu hektare kebun bambu, cara memanennya dengan menjaga regenerasi produksinya. Ini luar biasa," tutur Teten.

Apalagi, dikatakan Teten, jika pemda membuat pembinaan afirmatif hingga kebijakan restoratif lingkungan yang mengharuskan semua hotel, resort, dan perkantoran menggunakan bambu.

"Hal itu akan menghidupkan ekonomi masyarakat di NTT, karena kebutuhan bambu akan meningkat. Bagi NTT ini menjadi bentuk konsep ekonomi restoratif, seiring potensi bambu di wilayah ini yang luar biasa," ungkap teten.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, optimistis pertumbuhan usaha bambu akan terus berkembang di NTT khususnya Manggarai Barat, karena merupakan potensi unggulan lokal.

"Sebab, dalam sejarahnya masyarakat Manggarai itu dekat sekali dengan bambu. Jadi, hakikat hidup orang Manggarai itu tidak pernah jauh dari bambu. Sehingga, bagi orang Manggarai, bambu adalah bagian dari orang Manggarai itu sendiri," ujar Fransiskus.

Terlebih lagi, tambah Frasiskus, di Labuan Bajo sudah dibangun Rumah Produksi Bersama khusus bambu. Fransiskus yakin RPB akan mampu mendorong pemda untuk membangun destinasi prioritas berkelanjutan. (TSA)

Topik Menarik