7 Presiden China yang Memimpin dari Masa ke Masa
BEIJING Presiden merupakan jabatan yang memiliki posisi politik tertinggi kedua di China . Dalam sistem politik China, Kongres Rakyat Nasional (NPC) memegang kekuasaan tertinggi yang mengurus urusan negara serta legislatif. Kekuasaan yang dimiliki seorang Presiden tidak terlalu tinggi dan sebagian besar bersifat simbolis.
Menurut undang-undang China, Presiden hanya dapat menggunakan hak prerogatifnya (hak istimewa presiden) atas persetujuan NPC. Gelar Presiden sendiri pertama kali ditetapkan dalam konstitusi pada 1954.
Berikut ini adalah tujuh orang yang menjabat sebagai Presiden Republik Rakyat China sejak gelar tersebut pertama kali diresmikan pada tahun 1954 hingga sekarang.
1. Mao Zedong (27 September 1954 27 April 1959)
Mao adalah Presiden pertama yang menjabat setelah posisi Presiden pertama kali ditetapkan pada 1954. Ia merupakan salah satu tokoh politik paling berpengaruh dan kontroversial pada abad ke-20, baik di China maupun secara internasional.
Selama masa kepemimpinannya, ia melakukan reformasi besar-besaran di bidang perkotaan dan pertanian, serta membuat gerakan The Great Leap Forward (1958-1960) yang banyak menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian dan penduduk China.
2. Liu Shaoqi (27 April 1959 31 Oktober 1968)
Bersama dengan Mao, Liu memimpin China sebagai Wakil Presiden China. Ia kemudian menjabat sebagai Presiden China setelah Mao mengundurkan diri pada 1959. Di tahun yang sama, ia mengkritik gerakan the Great Leap Forward dan menentang kebijakan Mao bersama dengan Deng Xiaoping.
Dikutip dari Chinasage , pada saat itu, Mao masih mempertahankan jabatannya sebagai kepala militer dan menciptakan Revolusi Kebudayaan pada 1966. Hal tersebut menyebabkan kejatuhan Liu dan ia pun ditangkap sebagai \'penunggang kapitalis\' nomor satu pada 1967.
Selama masa pengasingannya, Liu sering dipukuli dan tidak pernah diberi pengobatan. Ia pun meninggal pada 1969 dalam keadaan menyedihkan di Kaifeng dan kematiannya dirahasiakan selama sepuluh tahun. Namun, pada 1980, Deng Xiaoping memulihkan nama baik Liu dan menyebutnya sebagai pahlawan revolusi komunis.
3. Li Xiannian (18 Juni 1983 8 April 1988)
Li menjadi Presiden ketiga yang menjabat dari 1983 hingga 1988, mendukung Deng dalam pemberantasan gerakan pro-demokrasi yang dipimpin oleh para mahasiswa di Lapangan Tiananmen.
Ia juga menjalankan kekuasaannya sebagai salah satu dari lima anggota Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis (1977-87), sebuah badan yang berpengaruh bagi para veteran partai, dan juga menjabat sebagai ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat.
4. Yang Shangkun (8 April 1988 27 Maret 1993)
Yang Shangkun adalah seorang pemimpin militer dan politik Komunis Tiongkok, yang kemudian diangkat menjadi Presiden China dari tahun 1988 hingga 1993. Yang menjadi salah satu dari Delapan Tetua yang mendominasi partai setelah kematian Mao Zedong.
Pada 1993, pemerintahannya runtuh akibat gagal menjatuhkan kepemimpinan baru Jiang Zemin dan mempertahankan kendali atas PLA. Yang akhirnya dipaksa pensiun oleh koalisi tetua Partai, termasuk Deng Xiaoping.
5. Jiang Zemin (27 Maret 1993 15 Maret 2003)
Jiang Zemin adalah tokoh berpengaruh dalam politik Tiongkok sejak menjabat sebagai Presiden dan Pemimpin Tertinggi (1989-2002). Pada 1997, ketika Deng Xiaoping meninggal, Jiang memperkuat basis kekuatannya dengan mempromosikan beberapa pendukungnya di Shanghai, terutama Zhu Rongji.
Di masa pemerintahannya, ia mendirikan Zona Ekonomi Khusus (Shenzhen, Xiamen, Shantou, dan Zhuhai) terutama di Guangdong dan mengunjungi Presiden Bill Clinton di Amerika Serikat pada 1997. Pada 1999 ia menindak sekte Falun Gong yang dianggap sebagai ancaman.
6. Hu Jintao (15 Maret 2003 14 Maret 2013)
Hu Jintao adalah seorang birokrat yang dikenal efisien dalam meningkatkan perkembangan ekonomi di China.
Meskipun demikian, ia dianggap tidak memiliki karisma seperti para pemimpin sebelumnya. Hu juga sering disebut sebagai boneka partai dan hanya melanjutkan kebijakan reformasi yang digerakkan oleh Jiang Zemin.
Selama ia menjabat sebagai Presiden, Hu memimpin China dengan hati-hati dan menahan diri, berusaha untuk menyeimbangkan pembangunan di seluruh negeri, meyakinkan daerah-daerah terbelakang bahwa kesejahteraan akan menghampiri mereka di masa depan.
7. Xi Jinping (14 Maret 2013 sekarang)
Xi Jinping merupakan seorang politisi dan pejabat pemerintah yang menjadi Presiden China pada tahun 2013 dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis China pada 2012.
Selama masa pemerintahannya, ia membuat kampanye anti-korupsi nasional dan memecat ribuan pejabat tinggi dan rendah yang memiliki catatan korupsi. Di tangannya, China menjadi negara yang tegas dalam urusan internasional, dengan mengklaim kedaulatan teritorialnya atas hampir seluruh Laut Cina Selatan.
Ia juga mempromosikan gerakan "One Belt, One Road" untuk proyek perdagangan, infrastruktur, dan pembangunan bersama dengan negara-negara Asia Timur, Asia Tengah, dan Eropa.









