E Commerce Disusupi Praktik Predatory Pricing Tokopedia Pastikan Mitra Penjual 100 UMKM Lokal

E Commerce Disusupi Praktik Predatory Pricing Tokopedia Pastikan Mitra Penjual 100 UMKM Lokal

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 8 September 2023 - 07:13
share

PT Tokopedia menegaskan tidak membuka ruang untuk pelaku predatory pricing buka lapak di platform -nya. E-commerce tersebut juga memastikan para mitra penjualnya adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Tokopedia mendukung UMKM lokal untuk bisa berkembang. Kami bisa pastikan para penjual 100 persen lokal. Kami punya banyak program untuk membantu UMKM, ucap Direktur Corporate Affairs Tokopedia Nuraini Razak saat menjawab pertanyaan Rakyat Merdeka , kemarin.

Terkait banyaknya beredar barang impor yang dijual di e-commerce yang membanderol di bawah harga pasar, Nuraini meyakini hal tersebut tidak terjadi di Tokopedia. Karena harga yang yang ada di Tokopedia hampir mirip dengan harga atau di toko fisik ( offline ).

Di Tokopedia tidak ada yang sampai predatory pricing. Karena untuk saat ini kami tidak punya penjual yang impor langsung, tegasnya.

Ia menekankan, Tokopedia tidak mengutamakan harga murah. Disebutkannya, saat ini terdapat 1,8 miliar produk di platform Tokopedia. Marketplace besutan William Tanuwijaya ini merupakan platform terlengkap di Indonesia.

Kalau saya, biasanya mencari apapun di Tokopedia itu ketemu. Kami di perusahaan mengutamakan experience belanja dan kelengkapan barang bagi pelanggan, jelas Nuraini.

Tak cuma itu, Nuraini menjelaskan, terkait biaya layanan saat ini sudah dikenakan kepada pelanggan. Menurut dia, hampir di semua kota ada biaya layanan, bahkan di luar negeri pun sudah ada biaya layanan yang mahal.

Kalau di Indonesia bayar pajak online Rp 1.000, tapi tidak keluar rumah, tidak capek antre, harapnya.

Da berharap, kehadiran Tokopedia mampu membuat hidup lebih nyaman serta praktis, dan berdampak sehat di sisi perusahaannya.

Memang arahnya ke depan, semua perusahaan e-commerce akan seperti itu (memberikan biaya layanan), ucapnya.

Di kesempatan yang sama, External Communications Lead Tokopedia Antonia Adega menambahkan, Tokopedia mengkontrol harga produk di platform sesuai dengan harga pasar.

Sebab, sambung Antonia, pihaknya punya tim sendiri untuk mengontrol hal tersebut. Terutama untuk produk yang diatur secara peraturan.

Misalnya sembako, kami awasi secara berkala. Dari sisi teknologi, sudah memungkinkan tim khusus untuk memonitornya, jelasnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah melihat, predatory pricing biasanya dilakukan oleh perusahaan yang skala usahanya besar dan efisien. Dengan demikian, mereka bisa menjual barang mereka sedemikian rendah untuk mematikan pesaingnya.

Perusahaan yang tidak siap dengan praktik ini akan berjatuhan satu persatu. Tak dielakkan akan ada praktik monopoli nantinya oleh perusahaan e-commerce besar, ujar Piter kepada Rakyat Merdeka , kemarin.

Saat kempetitor bertumbangan, kata Piter, maka perusahaan besar akan bebas menaikkan harga dan mendapatkan keuntungan jauh lebih besar.

Ketika pasar dikuasai sendiri, maka terjadi monopoli. Dan pemain ini bebas menentukan harga. Termasuk harga yang tidak masuk akal, tuturnya.

Predatory pricing dan berbagai bentuk promo potongan harga, tegas Piter, akan membuat pasar menjadi semakin price sensitive market .

Konsumen akan mencari harga lebih murah dan kurang menghargai sisi kualitas. Hal tersebut tentunya akan membahayakan UMKM.

Untuk itu, lanjut Piter, harus ada upaya Pemerintah dalam melindung dan mengawasai UMKM.

Serta mengatur platform e-commerce di Tanah Air harus seoptimal mungkin, ujar Piter.

Hyperlocal

Hingga semester I-2023, kategori produk makanan dan minuman di Tokopedia menjadi produk terlaris. Sampai akhir tahun, jenis produk tersebut pun diproyeksi akan terus meningkat.

Produk turunan dari kategori produk makanan dan minuman tersebut, yang masuk kategori terlaris meliputi berbagai jenis hampers makanan (kue kering, cokelat, buah), wortel dan beras ketan.

Sepanjang semester I-2023 dibandingkan semester II tahun 2022, terjadi peningkatan transaksi hampir 2 kali lipat, ucap Antonia.

Data internal Tokopedia mencatat, secara keseluruhan, kebutuhan sehari-hari atau groceries seperti makanan dan minuman serta kecantikan dan perawatan diri, rumah tangga, fesyen, elektronik, olahraga dan hobi juga menjadi beberapa kategori produk paling laris selama setahun ke belakang.

Tak hanya itu, Antonia melanjutkan, selama lebih dari 14 tahun berdiri, Tokopedia saat ini sudah terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100 persen pelaku UMKM.

Melalui Tokopedia, mereka memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk terdaftar kepada masyarakat di 99 persen kecamatan di Indonesia, ungkapnya.

Antonia mengatakan, dalam mengakomodir dan berkontribusi pada pertumbuhan UMKM di Tanah Air, Tokopedia pun memiliki inisiatif program bertajuk Hyperlocal Tokopedia. Di sini para pelaku usaha punya kesempatan yang sama untuk menciptakan peluang bisnis lewat pemanfaatan teknologi.

Hyperlocal Tokopedia menerapkan teknologi geo-tagging , yang bertujuan mendekatkan penjual dan pembeli di mana pun mereka berada.

Hyperlocal Tokopedia terdiri dari berbagai manifestasi. Contohnya, Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang merupakan halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli.

KTP memungkinkan penjual menjangkau pasar di wilayah sekitarnya dengan lebih mudah, jelasnya.

Kemudian program Dilayani Tokopedia, layanan pemenuhan pesanan, mulai dari penerimaan, pengemasan, pengantaran ke kurir dan penanganan kendala.

Penjual dapat menitipkan produk di gudang-gudang pintar Dilayani Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi, kata Antonia.

Dengan Dilayani Tokopedia, penjual bisa menjangkau pasar di luar kota atau pulau dengan lebih mudah, tanpa harus berpindah lokasi dan membuka toko cabang sendiri.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat 8/9/2023 dengan judul E-Commerce Disusupi Praktik Predatory Pricing,Tokopedia Pastikan Mitra Penjual 100% UMKM Lokal

Topik Menarik