Wapres: Pesantren Harus Lahirkan Mujahid Ekonomi
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren disebutkan bahwa salah satu fungsi pesantren adalah sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat, yang mencakup sektor ekonomi.
Untuk itu, kata Wapres, pesantren harus dapat melahirkan mujahid (pejuang) ekonomi sehingga mampu mandiri dari sisi finansial, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan kesejahteraan umat.
Hal tersebut disampaikan Wapres saat menghadiri Haul K.H. Aqil Siroj ke-34 dan Tasyakkur Khotmil Quran dan Juz Amma di Pondok Pesantren Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (26/08/2023).
Kita ingin juga sekarang ini pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Jadi pesantren kalau dulu melahirkan mujahid-mujahid yang berjuang mengusir Belanda, sekarang tidak ada Belandanya. Sekarang adalah mujahid ekonomi, ujar Wapres dalam sambutannya.
Selain memiliki tanggung jawab dalam memandirikan masyarakat sekitar dari sisi finansial, sebut Wapres, pesantren juga pada skala besar ikut berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Jadi jihad ekonomi di dalam rangka kita pertama membangun kemandirian pesantren, kemandirian umat, supaya umat ini bisa mandiri, hidup, tidak tergantung oleh siapapun dan kedua memberikan kontribusi yang lebih besar dalam rangka pembangunan nasional, tuturnya.
Indonesia kita akan menghadapi membangun Indonesia Emas tahun 2045, waktunya tidak lama lagi, itu ekonominya maju dan sejahtera, sambung Wapres.
Lebih lanjut, Wapres juga menekankan bahwa jihad ekonomi menjadi bagian dari tanggung jawab kebangsaan yang dimiliki oleh pesantren. Sebab, mencintai tanah air adalah bagian dari iman.
Cinta tanah air bagian daripada iman itu adalah mengajak kita untuk mengambil peran di dalam rangka pembangunan bangsa dan negara menuju Indonesia maju dan sejahtera. Peran pesantren harus memberikan kontribusi yang besar, pesannya.
Menutup sambutannya, Wapres kembali menekankan pentingnya peran pesantren dalam melahirkan mujahid-mujahid ekonomi di masa depan sebagai upaya memakmurkan masyarakat sekitar pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Jangan ketika orang tinggal landas, pesantren ini tinggal di landasan. Ya, ketinggalan, pungkasnya, seperti dilansir dari keterangan tertulis BPMI Setwapres.