Peneliti BRIN Dorong Kandidat Capres Lakukan Canvassing Gaet Swing voters
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Hasil jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei jelang Pilpres 2024 menunjukkan pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voter) dan pemilih yang masih mungkin untuk berpindah-pindah pilihan (swing voter) relatif tinggi yakni di kisaran 40 persen.
Peneliti Pusat Riset dan Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syafuan Rozi menilai salah satu faktor yang menyebabkan masih tingginya angka undecided dan swing voters yakni gagasan yang ditawarkan para bakal capres tidak sejalan dengan apa yang diinginkan para pemilih tersebut.
"Prosentase pemilih yang belum memutuskan pilihannya masih mengkhawatirkan. Dan ini bisa dipahami oleh sebab apa yang capres tawarkan tidak inline dengan apa yang mereka alami, kata
Rozi dalam diskusi politik yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Hal tersebut, tutur Rozi, menjadi tantangan bagi para bakal capres untuk merubah strategi supaya bisa menggaet undecided dan swing voters.
Indosat Tingkatkan Kapasitas Jaringan saat Nataru, Jamin Kenyamanan Pelanggan di Malioboro
"Kita ingin ada perubahan ideologi dari yang selama ini masih berkutat pada pemilu prosedural ke pemilu yang substantif," ucap dia.
Dalam hal ini, Rozi mendorong bakal capres melakukan canvassingpolitik untuk mengetahui lebih dalam aspirasi dan kondisi riil yang dirasakan masyarakat.
"Saya menyarankan setiap calon presiden melakukan canvassing melalui lembaga survei untuk menanyakan apa aspirasi publik yang menjadi prioritas dan bagaimana kehendak itu dapat direalisasikan secara rasional," tutur Rozi.
"Imajinasi saya misalnya pemilih pemula, setelah lulus ingin dapat pekerjaan, ini bagaimana para kandidat dapat pekerjaan konsep menciptakan lapangan pekerjaan, sambungnya.
Rozi optimis dengan canvassing yang dilakukan kandidat capres dapat memperkecil jumlah undecided dan swing voters pada Pilpres 2024.
Karenanya, menurut Rozi, para bakal capres jangan hanya melakukan pencitraan, tetapi juga harus menonjolkan gagasan yang dibawa untuk perubahan Indonesia ke arah lebih baik.
Dengan begitu, lanjutnya, akan menarik dukungan dari undecided dan swing voters, terutama dari para pemilih pemula.
"Biasanya pemilih pemula adalah orang yang ingin tahu pemilu dengan jelas. Karena itu kita berharap agar para bacapres bisa memberikan tawaran yang jelas tentang apa yang akan dilakukan selama lima tahun," tambahnya.
Rozi menambahkan, pemilih pemula cenderung tidak bisa mengambil keputusan secara cepat sehingga merekabakal mencari tahu lebih dahulu sosok kandidat capres melalui rekam jejaknya.
Pemilih pemula itu karena usianya itu baru pertama kali ikut kemudian dia belum bisa memutuskan secara cepat. Karena pemilu masih beberapa bulan lagi, maka selama itu dia akan mencari tahu rekam jejak para kandidat berikut tim bacapres, jelasnya.