Susah Cari Kerja, Generasi Milenial Didorong Jadi Petani karena Lebih Menjanjikan
MALANG, iNews.id - Generasi milenial didorong menjadi petani daripada susah mencari kerja di kota. Pasalnya, pertanian merupakan salah satu sektor yang menjanjikan di masa depan.
Hal itu, disampaikan Wakil Menteri (Wamen) Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, dalam kunjungan kerja di Kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat (25/8/2023).Dia mengungkapkan, sektor pertanian menjadi penyokong perekonomian Indonesia selama masa pandemi Covid-19 hingga kini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertanian jadi sektor ketiga yang berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2022, yakni mencapai 12,91 persen.
Angka tersebut terus meningkat sampai saat ini, di mana data BPS menyebut sektor pertanian menyumbang 13,35 persen dari Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II tahun 2023.
Pertumbuhan ekonomi kita di atas lima persen, bahkan negara maju seperti Amerika dan Eropa sulit menandingi kita untuk ini, kata Harvick.
Dia mengungkapkan, sektor pertanian mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo dan didorong untuk semakin memberi nilai tambah. Itu sebabnya, pemerintah mendorong hilirisasi sektor pertanian, untuk membatasi impor bahan pangan, maksimal 40 persen.
Jadi bukan kita stop bahan mentah atau di hulu, bukan. Tapi, yang bagi saya sampaikan ke presiden, itu 60 persen ekspor dan 40 persen impor, ungkap Harvick.
Hal ini. lanjutnya, membuktikan bahwa pertanian akan menjadi sektor andalan di masa depan, dan dapat menjadi pilihan bagi generasi milenial yang kesulitan mencari kerja. Apalagi milenial memiliki kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan inovasi, sehingga bisa mengembangkan sektor pertanian lebih maju.
Para petani milenial atau calon petani baru ini jangan khawatir bersandar di sektor pangan karena bisa menjadi sandaran hidup yang memadai untuk masa depan, tutur Harvick.
Sebagai informasi, pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor mendapatkan pertumbuhan negatif, namun BPS mencatat sektor pertanian berhasil tumbuh 1,75 persen dibandingkan tahun 2019.
Komoditas pangan merupakan penyumbang kedua setelah sektor energi pada 2020, 16,28 miliar dolar AS dan terus meningkat di atas 20 miliar dolar. Sampai saat ini pun, sektor pertanian masih memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.