Sukses Raih Kebebasan Finansial, Lo Kheng Hong Rela Hidup Irit Demi Investasi Saham
IDXChannel Nama Lo Kheng Hong tercatat sebagai salah satu investor saham paling sukses di tanah air. Bahkan dia sampai dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia, karena mampu menghasilkan pundi-pundi cuan cukup besar.
Julukan tersebut tentunya bukan main-main, karena dia dianggap mampu meraih kebebasan keuangan atau financial freedom seperti Warren Buffet, si peramal dari Omaha. Keduanya sama-sama menerpakan prinsip value investing dalam berinvestasi di pasar modal.
Pada Mei 2023, Lo Kheng Hong disebut-sebut memiliki saham dengan nilai mencapai Rp552,41 miliar di empat emiten. Meski punya aset yang cukup besar, pria berusia 64 tahun itu tetap hidup hemat.
Di lansir dari Buku berjudul Cara Ampuh Investasi Ala Warren Buffet dan Lo Kheng Hong yang ditulis oleh Ratna Dewi Pudiaastuti dan Yohanan Oryzia Pratiwi disebutkan bahwa pria berinisial LKH itu memiliki hidup yang sederhana sejak kecil.
Dia bahkan harus tinggal di rumah petak berukuran 4 x 10 meter, tanpa plafon dan hanya ada atap dengan tembok dari papan. Selepas lulus SMA, dia tidak bisa langsung kuliah karena terkendala biaya.
Dia pun terpaksa bekerja sebagai staf Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB) hingga pada usia 20 tahun bisa berkuliah di Universitas Nasional jurusan Sastra Inggris. Bekerja sambil kuliah, Lo Kheng Hong terpaksa mengambil kelas malam dengan biaya masuk Rp50.000 dan biaya kuliah Rp10.000.
Dengan kondisi tersebut, dia harus menabung dan hidup sederhana. Setiap kali mendapatkan gaji, dia pun berhemat dan menabung di deposito.
Setelah 11 tahun bekerja di OEB, karier Lo Kheng Hong tak kunjung meningkat. Dia pun pindah ke Bank Ekonomi dengan kenaikan gaji sebesar 200% dari Rp300 ribu per bulan menjadi Rp900 ribu per bulan.
Dengan kenaikan gaji yang fantastis itu, dia tetap hidup hemat. Gaji yang dia terima selalu disisihkan untuk membeli saham. Dari hidup hemat dan mengalokasikan dana ke saham, dia berani keluar dari Bank Ekonomi setelah enam tahun bekerja di sana.
Dia berani keluar dari pekerjaannya karena telah mendapatkan keuntungan yang lumayan dari investasi saham. Selain itu, dia juga telah memiliki 7 tahun pengalaman berinvestasi di bursa saham.
Setelah puluhan tahun berlalu, prinsip hidup hemat pun tetap dijalankan oleh Lo Kheng Hong. Dia bahkan masih mengendarai mobil butut Mitsubishi Minicab 700 cc yang harganya murah. Dia juga diketahui hanya memiliki mobil merek Volvo yang sudah dimiliki lebih dari 10 tahun.
Jika melihat aset yang dia miliki, tentunya bukan hal sulit untuk bisa membeli mobil mewah seperti Ferrari, Prosche, atau Lamborgini.
Menurut dia, beli mobil cukup yang seharga sepeda motor, yang penting jalannya maju. Sebab, jika investor tergoda membeli mobil mewah, maka dananya tidak cukup untuk berinvestasi.
Selain itu, dia menilai barang-barang mewah seperti mobil tidak perlu terus dibeli karena harganya akan menyusut. Satu-satunya kenikmatan hidup yang dia jalani yaitu wisata ke berbagai tempat dalam waktu yang cukup lama sekitar 2 minggu hingga sebulan.
Di luar itu, gaya hidupnya sederhana dan hemat. Hal itu yang membawanya harus menunda kenikmatan karena ingin menggapai sesuatu yang besar di masa depan.
Lo Kheng Hong menyebut dengan berlatih untuk menunda kenikmatan, lama-lama hal tersebut menjadi kebiasaan atau gaya hidup. Inilah salah satu pelajaran penting dari Lo Kheng Hong, yaitu meriah kesuksesan keuangan dengan belajar menikmati menunda kenikmatan.
(FRI)