Wall Street Lesu Jelang Pidato Ketua The Fed Jerome Powell
JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street melemah di akhir perdagangan Kamis. Tiga indeks saham utama AS berakhir turun lebih dari 1%.
Pelemahan dipimpin penurunan Nasdaq setelah kenaikan tajam minggu ini dan karena investor merasa gugup menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Jumat.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 373,56 poin, atau 1,08%, menjadi 34.099,42, S&P 500 (.SPX) kehilangan 59,7 poin, atau 1,35%, menjadi 4.376,31 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 257,06 poin, atau 1,87% menjadi 13.463,97.
Semua sektor utama S&P 500 turun hari ini, dan indeks semikonduktor (.SOX) turun 3,4%.
Investor tengah menunggu pertemuan para bankir bank sentral dan pemimpin ekonomi lainnya untuk simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Pidato Jerome Powell sangat dinantikan mengenai prospek ekonomi akan dirilis pada hari Jumat.
Meskipun investor ingin fokus pada Nvidia dan ingin fokus pada teknologi dan ini merupakan tahun yang baik sejauh ini. Ini masih merupakan pasar yang terobsesi oleh The Fed. Ini masih tentang apa yang akan dikatakan Jay Powell besok kepada mengacaukan segalanya yang mungkin menyebabkan investor menjadi penjual, bukan pembeli," kata CEO Longbow Asset Management Jake Dollarhide, dilansir dari Reuters, Jumat (25/8/2023).
Sebelumnya pasar menguat seiring kenaikan saham Nvidia minggu ini menjelang laporan perusahaan mengenai harapan bahwa perkiraannya dapat memperpanjang reli saham teknologi kecerdasan buatan tahun ini.
Semetara itu, data pada Kamis menunjukkan klaim tunjangan pengangguran AS menunjukkan pasar pekerjaan yang masih kuat, berita yang menurut beberapa pihak dapat mendukung pesan hawkish The Fed mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Imbal hasil Treasury naik tipis.
Investor juga mencerna komentar dari Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, yang mengatakan bahwa The Fed perlu mempertahankan pembatasan suku bunga untuk sementara waktu.
The Fed telah menaikkan suku bunga sejak Maret 2022 dalam upaya menurunkan inflasi, dan investor mencari kejelasan apakah akan terjadi kenaikan suku bunga lebih lanjut dan berapa lama The Fed berencana mempertahankan suku bunga tetap tinggi.
Volume di bursa AS adalah 9,99 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,87 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.