Indonesia Dorong ASEAN Jaga Pertumbuhan Ekonomi Hadapi Gejolak Global
IDXChannel - Indonesia mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk fokus dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi kawasan dalam menghadapi gejolak situasi yang terjadi di level global.
Indonesia mengajak seluruh negara ASEAN dan mitra dialog, sekaligus menyampaikan bahwa kawasan ASEAN di tengah situasi yang tak mudah, di politik, iklim, ekonomi, disrupsi, dan sebagainya, tetap bisa menjadi kawasan yang tumbuh dinamis dibanding kawasan lain," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, Kamis (17/8/2023).
Pernyataan Djatmiko tersebut disampaikan dalam forum pertemuan para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 (ASEAN Economic Ministers/AEM), di Semarang, yang digelar sejak tanggal 17 hingga 22 Agustus 2023 mendatang.
Pada penyelenggaraan hari pertama, Indonesia memimpin pertemuan pejabat senior ekonomi ASEAN, yang bakal kembali dilanjutkan esok harinya, Jumat (18/8/2023).
Agenda tersebut digelar, sebelum rangkaian acara memasuki agenda utama, yaitu pertemuan tingkat menteri pada Sabtu (19/8/2023) hingga Selasa (22/8/2023) mendatang.
Sebagai Ketua ASEAN 2023, menurut Djatmiko, Indonesia ingin mendorong ASEAN menjadi kawasan yang cepat pulih dari dampak pandemi COVID-19. Hal ini sejalan dengan tema Keketuaan Indonesia di ASEAN, yaitu ASEAN Matters; Epicentrum of Growth.
Djatmiko menjelaskan, Semarang sengaja dipilih sebagai kota penyelenggara AEM ke-55, karena kesiapan infrastruktur yang dimiliki dan daya tarik budaya kota yang dimilikinya.
Sedikitnya ada lebih dari 500 delegasi yang dijadwalkan hadir dalam gelaran AEM kali ini, yang datang dari 10 negara ASEAN, satu negara observer Timor Leste, dan negara-negara mitra ASEAN, seperti RRT, Korea Selatan, Jepang, Australia, Selandia Baru, India, Kanada, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Rusia.
Tak hanya itu, pertemuan AEM kali ini disebut Djatmiko juga merupakan kelanjutan dari pertemuan retreat pada Maret 2023 lalu di Magelang, yang juga dihadiri oleh menteri-menteri ekonomi ASEAN.
Yang membedakan, AEM ke-55 ini juga turut dihadiri oleh para menteri ekonomi dari negara-negara mitra dialog ASEAN.
Total ada 19 pertemuan yang bakal dihadiri menteri-menteri ekonomi ASEAN, observer, dan mitra dialog ASEAN dalam AEM ke-55.
"Pada 19 Agustus 2023, AEM ke-55 akan difokuskan untuk pertemuan internal ASEAN yang dihadiri menteri-menteri ekonomi ASEAN. Selanjutnya, pada 20-22 Agustus 2023, pertemuan akan difokuskan untuk menteri-menteri ASEAN dengan eksternal atau mitra dialog ASEAN," tutur Djatmiko.
Indonesia berharap dapat mendulang sejumlah manfaat dari penyelenggaraan rangkaian AEM. Diantranya dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional, meningkatkan partisipasi Indonesia pada rantai pasokan regional dan global, meningkatkan kerja sama dan kapasitas, serta mendukung pencapaian target sentralitas ASEAN, sesuai visi dalam masa Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa AEM ke-55 juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan digital ekonomi di kawasan.
Selain itu juga mendorong peningkatan daya saing, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara, dan mendorong arus investasi.
"Manfaat lainnya, yaitu meningkatkan partisipasi pelaku usaha domestik dan internasional serta mendukung promosi dan peningkatan partisipasi UMKM. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan citra baik Indonesia, termasuk Jawa Tengah sebagai sentra pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya," ujar Zulkifli. (TSA)