Mentan Dorong NTB Jadi Penyangga Pangan Indonesia Timur untuk Hadapi El Nino

Mentan Dorong NTB Jadi Penyangga Pangan Indonesia Timur untuk Hadapi El Nino

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 13 Agustus 2023 - 08:53
share

MATARAM, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi daerah penyangga utama bagi ketersediaan pangan di kawasan Indonesia Timur. Salah satunya dengan memplopori penanaman benih inpari 48 blas dan benih padjajaran agritan sebagai benih genjah yang toleran terhadap cuaca panas El Nino.

Syahrul menuturkan, NTB merupakan salah satu wilayah subur yang memiliki tingkat produktivitas tinggi. Oleh karena itu, dia ingin agar provinsi tersebut dapat menyuplai kebutuhan beras bagi masyarakat luas di seluruh Indonesia.

NTB harus berkontribusi bagi kepentingan nasional karena ancaman El Nino dalam peta kita sudah berwarna hitam, coklat dan merah. Tapi di NTB kita masih ketemu air untuk tanam. Karena itu percepatan harus kita kawal bersama untuk mempersiapkan penanaman 500.000 hektare sesuai perintah Bapak Presiden, ucap Syahrul dalam Rapat Koordinasi Gerakan Nasional Penanganan El Nino di Kota Mataram dikutip, Minggu (13/8/2023).

Dia menambahkan, Kementerian Pertanian siap melakukan intervensi teknologi mekanisasi terhadap suatu daerah yang masuk pada zona kuning atau merah. Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang bisa membantu petani dalam mengembangkan usaha tani.

Pemerintah siap mengintervensi teknologi mekanisasi dan varietas tahan kering dengan pendekatan yang lebih masif. Tentu saja kita berharap El Nino ini tidak terlalu ekstrem tapi apapun namanya kita harus antisipasi dengan serius, tuturnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menjelaskan, bahwa gerakan nasional penanganan El Nino di NTB difokuskan pada lahan potensial untuk meningkatkan indek pertanaman dengan menggunakan padi genjah dan tahan kekeringan.

Apalagi selama ini, NTB merupakan daerah bumi gora atau bumi gogo rancah di mana penanaman padi mereka dilakukan juga di lahan kering. Terkait hal ini, pemerintah mendorong budi daya tumpangsari dan pertanian terpadu. Dia berharap, melalui cara itu petani bisa melakukan efisiensi biaya dan menggunakan input dari bahan organik dan alami sehingga ramah lingkungan.

Tadi Bapak Menteri memimpin langsung pembuatan biosaka dan diikuti oleh berbagai pihak cukup meriah. Biosaka ini adalah hal yang baru, bukan pupuk dan bukan pestisida, tetapi elisitor yang bermanfaat bagi lahan dan pertanaman untuk tumbuh dan berproduksi. Diharapkan biosaka ini segera menyebar ke seluruh petani dan dipraktekkan untuk menikmati manfaatnya, katanya.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian memberikan berbagai bantuan kepada para kelompok tami NTB berupa 1,25 ton benih genjah tahan kering seperti benih inpari 48 blas, benih padjajaran, benih agritan dan benih cakra buana. Selain itu, ada juga bantuan triokompos seperti pupuk, cairan penyubur dan cairan penanganan hama.

Topik Menarik