Raksasa Properti China Country Garden Rugi Rp116 Triliun di Semester I 2023

Raksasa Properti China Country Garden Rugi Rp116 Triliun di Semester I 2023

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 13 Agustus 2023 - 07:43
share

BEIJING, iNews.id - Salah satu raksasa properti China, Country Garden mengumumkan rugi 7,6 miliar dolar AS atau setara Rp116,45 triliun di semester I 2023. Hal ini krisis properti terbaru yang dihadapi oleh negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Mengutip BBC , kinerja tersebut berbalik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana perusahaan meraih laba 265 juta dolar AS. Saham Country Garden Holdings turun lebih dari 5 persen di Bursa Hong Kong pada perdagangan Jumat.

Perusahaan juga menyampaikan telah membentuk satuan tugas khusus yang dipimpin oleh Ketua Country Garden Holdings Yang Huiyan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

Sebelumnya pada hari Kamis, lembaga pemeringkat Moody\'s menurunkan peringkat perusahaan dengan mengutip \'risiko likuiditas dan refinancing yang tinggi\'.

Hal ini terjadi ketika China menghadapi sejumlah tantangan ekonomi yang menimbulkan pertanyaan terkait pemulihan pascapandemi. Awal pekan ini, ekspor negara China turun 14,5 persen, lebih besar dari perkiraan pada Juli dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara, impor turun 12,4 persen.

Pengangguran kaum muda mencapai rekor tertinggi, dan juga diawasi dengan ketat karena rekor 11,58 juta lulusan universitas diharapkan memasuki pasar kerja tahun ini.

Bulan lalu, Evergrande, yang pernah menjadi perusahaan real estate terbesar di China, mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 dan 2022 perusahaan kehilangan total 81,1 miliar dolar AS.

Hal ini terjadi ketika perusahaan, yang gagal membayar utangnya pada akhir 2021, melaporkan pendapatannya yang telah lama tertunda kepada investor. Adapun, Evergrande tengah berjuang dengan memiliki utang sekitar 300 miliar dolar AS.

Kerugian besar menyoroti seberapa banyak pengembang diguncang dalam beberapa tahun terakhir oleh krisis properti China. Masalah di sektor properti di negara itu bisa berdampak besar pada negara karena menyumbang sekitar sepertiga dari perekonomian.

Topik Menarik