Sayuti Melik, Pengetik Naskah Proklamasi yang Ikut Berperan Culik Soekarno-Hatta
JAKARTA - Sayuti Melik adalah nama yang dikenal masyarakat sebagai salah satu tokoh yang terlibat dekat dengan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bahkan, Sayuti Melik, adalah sosok yang mengetik naskah Proklamasi yang dibacakan Soekarno-Hatta.
Pria yang memiliki nama lengkap Mohamad Ibnu Sayuti itu lahir di Sleman, DI Yogyakarta pada 22 November 1908 dari pasangan Abdul Muin atau Partoprawito dan Sumilah. Rasa nasionalisme pada diri Sayuti Melik sudah ditanamkan sejak kecil oleh ayahnya, yang menentang kebijakan pemerintah Belanda yang menggunakan sawahnya untuk ditanami pohon tembakau.
Selain itu, rasa nasionalisme Sayuti juga tumbuh dari guru sejarahnya semasa belajar di Solo, H.A. Zurink.
Pada 1938, Sayuti Melik dan istrinya, Trimurti mendirikan Koran Pesat di Semarang, dimana keduanya menjalankan peran dari redaksi, percetakan, hingga penjualan. Karena koranyang diterbitkan olehnya, Sayuti dan Trimurti masuk keluar penjara secara bergantian tak jarang mereka diasingkan.
Kegiatan dan aktivisme Sayuti untuk kemerdekaan Indonesia menjadikan Sayuti Melik salah satu anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh Ir.Soekarno pada 7 Agustus 1945. Sayuti Melik juga termasuk dalam kelompok Menteng 31, yang berperan dalam penculikan Soekarno dan Hatta pada 16 agustus 1945, yang bertujuan untuk menyegerakan proklamasi kemerdekaan RI dan agar Soekarno dan hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.
Beliau wafat pada 27 Februari 1989 setelah sakit selama setahun dan kemudian dimakamkan di TMP Kalibata. Sayuti Melik mempunyai seorang istri bernama Soerastri Karma Trimurti yang merupakan seorang wartawati dan aktivis perempuan pada zaman pergerakan dan zaman setelah kemerdekaan.








