Riset LD FEB UI: 7 Dari 10 Driver Gojek Alami Kemaikan Pendapatan
AKURAT.CO 7 dari 10 driver Gojek mengalami peningkatan pendapatan yang lebih baik sejak bermitra dengan Gojek seiring fleksibilitas waktu yang ditawarkan Gojek untuk memberikan peluang yang lebih besar terhadap peningkatan pendapatan dan kualitas hidup driver. Temuan tersebut terungkap dari riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI)
Wakil Kepala Bidang Penelitian LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw , mengatakan temuan menarik penelitian tahun ini yakni driver Gojek mengalami peningkatan pendapatan yang lebih baik dan peningkatan ini berlaku bagi setiap lapisan pendapatan. Hal ini menjadi logis mengingat mitra Gojek adalah kelompok masyarakat produktif yang masih memiliki keterbatasan akses ke sektor formal, apalagi di tengah berbagai tantangan ekonomi.
Beberapa temuan lain dalam penelitian LD FEB UI tahun ini yakni fleksibilitas waktu yang tetap menjadi daya tarik utama kemitraan jangka panjang bagi driver GoRide dan GoCar. Kemudian, lebih dari 65% driver GoRide dan GoCar mengalami peningkatan pendapatan jika dibandingkan sebelum menjadi mitra. Lalu, mayoritas driver merasa kualitas hidupnya meningkat terutama dalam mewujudkan tempat tinggal dan memberikan akses pendidikan bagi dirinya dan keluarganya.
"Tak hanya didominasi lulusan SMA, tercatat 77 persen driver GoRide dan 65 persen driver GoCar merasakan kesulitan di dalam mendapatkan pekerjaan di kota/ kabupaten tempat tinggalnya," ujar Paksi dikutip Kamis (3/8/2023).
Ditambahkan, lanskap ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia termasuk drover Gojek dalam beberapa tahun terakhir tidaklah mudah. Hal ini terlihat dari mayoritas driver GoRide dan Gocar yang memilih bergabung menjadi mitra Gojek dikarenakan oleh pemutusan hubungan kerja atau karena ingin mencari pendapatan tambahan. Dampaknya, kualitas hidup yang driver rasakan pun meningkat.
"90% mitra Gojek yakin mampu menghidupi keluarga dengan layak setelah bermitra dengan Gojek. Bahkan, sebagian besar mitra Gojek yakin kemitraan dengan Gojek akan membantu mereka untuk menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Dukungan kemitraan tak hanya meringankan beban operasional driver, namun juga meningkatkan kualitas hidup keluarga driver, seperti Gojek Swadaya, yang termasuk di antaranya termasuk program KPR murah dan beasiswa anak driver," imbuh Paksi.
Menurut Paksi, faktor yang berkontribusi pada berbagai capaian ini yakni skema kemitraan dengan fleksibilitas waktu dan peluang pendapatan yang terus menjadi daya tarik bagi mitra Gojek baik sebelum maupun setelah pandemi.
Hampir 2 dari 3 driver Gojek menilai pekerjaan yang fleksibel masih menjadi prioritas mereka di dalam bekerja, sehingga bermitra dengan perusahaan masih menjadi rencana jangka menengah driver untuk sebagian besar driver dalam menghidupi keluarganya. Apalagi kemudahan bergabung dan tidak adanya syarat pendidikan membuat cukup mudah untuk menjadi bagian dari ekosistem driver Gojek.
"Melihat tantangan dan risiko ekonomi global yang masih cukup tinggi kedepan, skema seperti ini diharapkan dapat terus menghadirkan peluang ekonomi bagi para pekerja informal serta menjaga resiliensi ekonomi domestik, kata Paksi.
Tambahan informasi, riset LD FEB UI dilakukan di beberapa kota dengan responden riset ini adalah driver sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi (sejak Maret 2020). Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 1680 responden, terdiri dari 840 mitra driver roda dua atau GoRide dan 840 mitra driver roda empat atau GoCar yang tersebar di delapan kota yang terdiri dari Bandung, Denpasar, Jabodetabek, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
Di luar itu, riset ini turut mensurvei 840 usaha kuliner mitra GoFood. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara tatap muka dengan pendekatan simple random sampling, dengan margin error 2% di tingkat kepercayaan 95%.








