Las Vegas Di Negara Asia Timur, Ini 7 Fakta Menarik Makau

AKURAT.CO Salah satu negara Asia Timur yang sangat diperhitungkan adalah China. Dan ketika membahas negara ini, Kota Makau pasti menjadi salah satu yang muncul di kepala.

Tak seperti kebanyakan wilayah di Asia Timur lainnya, Makau bak surga untuk urusan perjudian. Menjadi salah satu magnet di Asia Timur, Makau pun sudah dianggap seperti \'Las Vegas Asia\'.

Namun, Makau bukan sekadar kasino dan judi belaka. Negara Asia Timur yang jadi \'bintang\' ini pada kenyataannya punya banyak fakta menarik, yang bahkan tidak banyak orang ketahui. Baik dari segi sejarah, hukum, hingga populasi.

Fakta Menarik Makau, Las Vegas di Negara Asia Timur

Dikutip dari berbagai sumber, Rabu (12/7/2023), ini fakta menarik Makau.

1. Jadi koloni Eropa pertama dan terakhir di Asia

Menjadi Daerah Administratif Khusus China (SAR), Makau berada di bagian barat Delta Sungai Mutiara yang bermuara di Laut China Selatan.

Seperti negara-negara Asia kebanyakan, Makau juga pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Bahkan menurut catatan sejarah, kota ini menjadi koloni Asia pertama yang pernah dijajah, ketika Portugis datang pada abad ke-16. Menariknya, kota unik di negara Asia Timur ini juga menjadi pos kolonial terakhir Eropa di Asia.

Portugis memerintah wilayah Makau selama 442 tahun. Pada akhir Abad Pertengahan, Portugis mulai menjadi salah satu di antara orang Eropa pertama yang menjajah Timur Jauh. Orang China pertama kali menyewakan Makau ke Portugal pada tahun 1557, dan menjadi koloni penuh pada tahun 1887. Dulunya, Makau merupakan titik perdagangan para budak China yang dibawa ke Portugal untuk dijual.

Makau pun menjadi koloni terakhir Portugal. Pada 20 Desember 1999 tengah malam, Portugal menyerahkan kota ini kembali ke China. Peristiwa inilah yang kemudian menjadikan Portugal negara Eropa terakhir yang menarik diri dari Asia.

2. Punya hukum hingga perbatasan yang berbeda dengan China

Makau sekarang berada di bawah kendali Beijing dan secara resmi disebut Daerah Administratif Khusus Makau Republik Rakyat China. Kendati begitu, Makau masih mempertahankan mata uang dan kontrol perbatasannya sendiri. Maka tak heran, jika penerbangan dari China daratan ke Makau masih diperlakukan sebagai penerbangan internasional.

Makau pun memiliki benderanya sendiri, berwarna hijau muda dengan bunga seroja di atas Jembatan Governador Nobre de Carvalho. Kota pelabuhan di negara Asia Timur ini merupakan wilayah otonom China di bawah pengaturan \'Satu Negara, Dua Sistem\'. Makau juga mempertahankan kendali atas ekonomi kapitalisnya sendiri, sedangkan China daratan memiliki ekonomi pasar sosialis.

Selain itu, Makau memegang kendali atas sistem hukum dan kebijakan imigrasinya sendiri. Kebijakan \'Satu Negara, Dua Sistem\' berlaku hingga 50 tahun sejak penyerahan kedaulatan, yakni hingga 2049.

3. Pendapatan lebih besar dari Las Vegas, tapi kemudian \'kalah\' karena virus corona

Meski sering disebut sebagai Las Vegas dari negara Asia Timur tapi Makau pada kenyatannya memiliki pendapatan yang jauh lebih besar dari Las Vegas . Karenanya, Las Vegas harusnya disebut Makau dari Barat.

Kasino-kasino Barat memang baru tiba di Makau pada 2002 dan hotel pertama di Cotai Strip yang terkenal dibuka pada tahun 2006. Namun, pada tahun 2011, pendapatan perjudian Makau empat kali lebih tinggi di banding Las Vegas. Ini sebagian besar karena Makau adalah satu-satunya tempat di China, di mana perjudian \'dihalalkan\' alias dilegalkan.

Pada tahun 2019, 41 kasino Macau menghasilkan pendapatan USD36 miliar atau sekitar Rp558 triliun. Ini enam kali lebih banyak dari pendapatan 144 kasino di Las Vegas.

Namun, pada Juli lalu, terpantau mesin slot Makau \'membeku\' dan lantai permainannya kosong menyusul penguncian karena wabah Covid-19 terbesarnya.

Imbasnya pendapatannya berkurang dan tertinggal dibanding saingannya di Las Vegas. Bahkan, pada Juli lalu, Bloomberg memperkirakan bagaimana untuk kuartal kedua, Makau merugi hingga USD478 juta (Rp7,4 triliun). Sementara Las Vegas berjaya karena Amerika Serikat mencoba untuk hidup berdampingan dengan virus corona.

Pada tahun 2014, perjudian VIP juga sempat dilarang oleh China dan berimbas kepada kemerosotan langsung dalam pendapatan Makau, tetapi sejak itu kondisi kembali pulih.

Sudah diketahui bahwa Makau adalah tempat di mana para konglomerat China pergi ke pencucian uang dan mendapatkan uang tunai jauh dari kontrol moneter ketat China. Setelah itu, uang tunai diubah menjadi chip, yang lantas dikonversi kembali menjadi dolar Hong Kong yang diperdagangkan secara bebas.

Kebanyakan penjudi China akan datang ke Makau dengan bantuan \'junket\'. Istilah ini mengacu pada perantara yang membantu mereka mengatur perjalanan, mendapatkan uang tunai untuk diubah menjadi chip dan kembali ke dolar Hong Kong.

4. Dijuluki \'Monte Carlo dari Timur\', dengan lebih dari 50 persen PDB dari pajak perjudian

Tidak hanya dikenal sebagai Las Vegas di negara Asia Timur, Makau juga dikenal sebagai \'Monte Carlo of the Orient\'. Ini tidak lain karena ketergantungannya pada bisnis kasino dan perjudian.

Lebih dari 50 persen PDB Makau berasal dari pajak perjudian. Industri perjudiannya menghasilkan hingga 80 persen dari pendapatan pajak pemerintah daerah, dengan bisnis berhasil menyedot sekitar 17 persen penduduk di kota itu.

Perjudian menjadi legal di Makau sejak tahun 1850-an dan tetap menjadi satu-satunya yurisdiksi di bawah kedaulatan China di mana kasino diizinkan beroperasi. Karenanya, negara Asia Timur ini sangat populer, terutama bagi para kalangan jutawan dan miliuner China yang kaya raya.

5. Negara Asia Timur dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia

Pada tahun 2020, wilayah China di Makau memiliki kepadatan penduduk tertinggi di dunia, yaitu mencapai 19.737/km persegi. Luas Makau kecil, yakni hanya 13 mil persegi (30,5 km persegi) atau hampir seluas Kota Yogyakarta.

Bandingkan dengan seluruh wilayah negara Asia Timur lain yang luasnya mencapai 11,84 juta km persegi. Namun, entah bagaimana, 667.400 penduduk memadati wilayah bekas koloni Portugis itu.

6. Pusat Makau adalah Situs Warisan Dunia

Portugal meninggalkan jejaknya di lanskap Makau dengan arsitektur khas bergaya kolonial. Pada tahun 2005, UNESCO memasukkan Centro Historico de Macau dalam Daftar Warisan Dunianya, dengan mengatakan: \'pusat bersejarah Makau memberikan kesaksian unik tentang pertemuan pengaruh estetika, budaya, arsitektur, dan teknologi dari Timur dan Barat\'.

Reruntuhan St. Paul menjadi salah satu landmark paling terkenal di Makau. Kendati begitu, ada lebih dari 20 landmark di Centro Historico de Macau yang diakui karena makna budaya dan sejarahnya yang kaya.

7. Cotai Strip dulunya tempat pembuangan sampah reklamasi

Jika Las Vegas memiliki Las Vegas Strip, maka Makau mempunya Cotai Strip yang menyediakan berbagai fasilitas siang dan malam, termasuk lebih dari 600 toko dengan dagangan merek-merek ternama. Namun, mungkin tak banyak yang tahu bahwa fondasi di mana semua hotel mewah dan resor kasino di Cotai Strip, beberapa dekade lalu sebenarnya adalah air.

Cotai Strip Resorts dibangun di atas proyek ambisius atas tanah reklamasi, yang menggabungkan Pulau Coloane dan Pulau Taipa. Wilayah ini pun dulunya merupakan tempat pembuangan sampah reklamasi pada tahun 2005. Mirip dengan Pulau Sentosa Singapura, semua kemewahan di Cotai Strip dibangun di atas sampah. Menarik, bukan?

Sebenarnya masih ada banyak hal menarik tentang Makau, negara Asia Timur yang tak pernah tidur. Salah satunya adalah bahwa Makau adalah rumah bagi City of Dreams, gedung pencakar langit luar biasa yang jadi resor kasino di Cotai. Bagaimana tertarik berkunjung ke kota judi di negara Asia Timur ini?