Sulsel Kekurangan Pasokan Rumah, Backlog Mencapai 400 Ribu Unit

Sulsel Kekurangan Pasokan Rumah, Backlog Mencapai 400 Ribu Unit

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 27 Juni 2023 - 10:15
share

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR Pengembang makin bersemangat mewujudkan program sejuta rumah. Tahun ini, REI Sulsel menargetkan penjualan 25 ribu unit rumah.

Saat ini kekurangan pasokan (backlog) perumahan makin besar. Setiap tahun bertambah. Real Estate Indonesia (REI) Sulsel mengasumsikan angka backlog perumahan sebesar 400 ribu. Secara nasional, backlog mencapai 12,7 juta.

Makanya, target REI Sulsel tahun ini bertambah lima ribu menjadi 25 ribu unit. Tahun lalu, target sebanyak 20 ribu masih belum cukup untuk memenuhi tingginya permintaan rumah. Utamanya dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Wakil Ketua REI Sulsel Bidang Perbankan Mustajab mengemukakan target 25 ribu tersebut sangat realistis. Pihaknya juga didukung proses perizinan yang dipermudah dalam pembangunan rumah. Menurutnya, setelah harga rumah subsidi naik, pengembang makin bersemangat membangun.

Selama ini pengembang tak bersemangat membangun rumah subsidi lantaran harga material terus naik. Sementara harga rumah subsidi sudah tiga tahun tak pernah naik.

Sekarang sudah ada harapan, harga naik menjadi Rp168 juta. Itu diharapkan menutupi mahalnya harga material, tutur Mustajab, Senin, 26 Juni 2023.

Pria yang karib disapa Mudji ini optimis pasar properti makin menggeliat. Ia berpatokan pada pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat pascapandemi Covid-19.

Apalagi saat ini status pandemi berubah menjadi endemi sehingga tidak ada lagi batasan yang menghambat perekonomian.

Teman-teman mulai promosikan harga terbaru ini. Sekarang sudah jualan, akad paling lambat pada Agustus, ujar Mudji.

Sebelumnya, Ketua Real-Estate Indonesia (REI) Sulsel M Sadiq optimis tahun ini prospek properti sudah makin cerah karena kondisi ekonomi yang makin baik. Tersisa, kebijakan pemerintah mesti makin diperbaiki.

Misalnya soal Operasionalisasi Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) melalui Online Single Submission
(OSS) untuk dimaksimalkan sosialisasinya.

Kalau izin mudah, maka progres pembangunan rumah itu lebih cepat. Masyrakat juga, kan, selalu mau yang ready stock, katanya.

Sadiq bersyukur saat ini ada kenaikan harga rumah. Sebab, sejak pandemi, harga rumah tidak pernah naik. Namun inflasi terutama inflasi di material pembangunan naik dan juga harga tanah turut naik.

Kita harap dengan kenaikan ini juga pengembang subsidi bersemangat. Kemarin memang agak goyang, sejak pandemi harga material terus naik, lanjut Sadiq.(*/fajar)

Topik Menarik