S&P Pangkas Proyeksi Pertumbuhan China Jadi 5,2%

S&P Pangkas Proyeksi Pertumbuhan China Jadi 5,2%

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 26 Juni 2023 - 12:15
share

JAKARTA S&P Global memangkas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto ( PDB ) China menjadi 5,2% pada 2023. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi China diprediksi 5,5% pada 2023.

Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi dilakukan setelah data pada bulan Mei menunjukkan tersendatnya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 pada negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

"Kami telah mengurangi perkiraan pertumbuhan PDB 2023 China menjadi 5,2% dari 5,5%," tulis S&P Global dalam catatan penelitian, dilansir Reuters Senin (26/6/2023).

Menurut laporan tersebut, pemulihan ekonomi China terus berlanjut tetapi pada kecepatan yang tidak merata. Sektor investasi dan industri pun dinilai tertinggal.

Adapun S&P Global adalah lembaga kredit internasional besar pertama yang memotong perkiraannya untuk ekonomi China tahun ini, meskipun beberapa bank besar termasuk Goldman Sachs telah menurunkan perkiraan mereka bulan ini.

Sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. menjadi bank terbaru yang memangkas proyeksi ekonomi China dari 6% menjadi 5,4% lantaran negeri tirai bambu tersebut dinilai memiliki keterbatasan pilihan untuk meningkatkan stimulus.

Walaupun China sudah menerapkan pelonggaran kebijakan, tim ekonom Goldman menilai itu tidak akan melebihi yang diterapkan pada yang terjadi sebelumnya, termasuk tahun 2020. Stimulus properti dan infrastruktur mungkin akan tepat sasaran dan moderat mengingat adanya penurunan populasi, tingkat utang yang tinggi, dan seruan Presiden Xi Jinping untuk menekan aksi spekulasi di sektor properti.

"Menggunakan rute lama yang sama dengan menggunakan properti dan infrastruktur untuk merekayasa pemulihan ekonomi yang kuat akan menjadi tidak konsisten dengan jenis \'pertumbuhan berkualitas tinggi\' yang telah berulang kali ditekankan oleh pemimpin China," kata laporan itu, dilansir Bloomberg, Senin (19/6/2023).

Perekonomian China tersandung pada Mei. Investasi properti merosot lebih jauh dan output industri dan pertumbuhan penjualan ritel meleset dari perkiraan.

Sebagian besar pengamat mengatakan Beijing perlu berbuat lebih banyak untuk menopang pemulihan yang goyah. China diharapkan meluncurkan lebih banyak stimulus untuk mendukung ekonomi yang melambat tahun ini.

Topik Menarik