Minat Berbisnis Ternak Sapi Perah? Kenali Struktur Biayanya

Minat Berbisnis Ternak Sapi Perah? Kenali Struktur Biayanya

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 15 Juni 2023 - 21:05
share

AKURAT.CO Berbisnis ternak sapi perah memang terlihat menggiurkan. Perilaku atau kegemarakan masyarakat Indonesia mengonsumsi produk dairy terus meningkat. Konsumsi yang meningkat terhadap produk dairy ini disebabkan oleh beberapa hal seperti arus urbanisasi, meningkatnya jumlah kelas menengah, mudahnya aksesbilitas terhadap produk serta nilai kesehatan yang dikandung oleh produk dairy.

Namun tahukah Anda ada banyak struktur biaya dalam bisnis ternak sapi perah? Badan Pusat Statistik (BPS) melalui publikasi Dairy Cattle Establishment Statistics 2022 menjelaskan proporsi dalam biaya produksi perusahaan sapi perah setidaknya mencakup pakan ternak (69,94%), upah dan gaji (11,12%), pengeluaran lainnya (7,92%), obat-obatan (4,53%), listrik dan air (4,19%), serta bahan bakar dan pelumas (2,30%).

Dari sekitar 30 perusahaan yang disurvey (PT, CV, Firma, koperasi dan yayasan), diperoleh data pengeluaran mereka dalam setahun mencapai Rp629,8 miliar atau rata-rata Rp20,99 miliar per perusahaan. Sementara pendapatan mereka dalam setahun mencapai Rp1,082 triliun setara rata-rata Rp36,07 miliar per perusahaan yang didapat dari penjualan produk susu, kotoran ternak dan lainnya.

"Laba yang mereka peroleh mencapai Rp452,26 miliar setara rata-rata Rp15,07 miliar per perusahaan," tulis BPS dikutip Kamis (15/6/2023).

Kementerian Perindustrian juga menambahkan banyak tantangan lain dalam bisnis ternak sapi perah selain struktur biaya. Mulai dari masih sedikitnya populasi sapi perah di Indonesia (592.897 ekor), rendahnya produktivitas sapi perah rakyat (8-12 liter/ekor/hari) dan tingginya rasio biaya pakan dengan hasil produksi susu (0,5-0,6).

Selain itu, pengembangan produksi susu segar juga dihadapkan pada terbatasnya lahan untuk kandang dan pakan hijauan, minimnya kepemilikan sapi perah peternak rakyat (2-3 ekor per peternak), biaya pembesaran (rearing) anakan sapi perah yang cukup mahal, kurangnya pemahaman peternak rakyat akan Good Dairy Farming Practices (GDFP), serta masih minimnya minat anak muda untuk menjadi peternak.

Namun jangan patah arang bagi Anda yang ingin memulai bisnis ini. Pasalnya, saat ini hanya 20% bahan baku susu yang tersedia di dalam negeri, sehingga 80% sisanya masih harus diimpor. Tentu ini menjadi peluang bisnis tersendiri untuk memproduksi susu segar dalam negeri.

Minat Berbisnis Ternak Sapi Perah Kenali Struktur Biayanya - Foto 1
bps.JPG
Topik Menarik