Kendalikan Inflasi DIY, Sri Sultan HB X Ingatkan Pentingnya Reformasi Kalurahan
YOGYAKARTA, iNews.id - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY menginisiasi penguatan program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (15/6/2023). Gubernur DIY Sri Sultan HB X menekankan pentingnya reformasi di tingkat kalurahan untuk mengendalikan laju inflasi.
Kick off GNPIP DIY 2023 ditandai dengan menggelar pasar murah di kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (15/6/2023). Kegiatan ini mengusung tema Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui Digitalisasi dan Reformasi Kawasan Produksi Pangan Berkelanjutan.
Menurut Sultan, sesuai visi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 adalah mewujudkan pancamulia masyarakat Jogja melalui reformasi kalurahan, pemberdayaan kawasan selatan, serta pengembangan budaya inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi.
Visi ini akan terwujud jika tiga komponen reformasi kalurahan, kawasan seelatan dan teknologi informasi menjadi penopang terwujudnya Pancamulia Masyarakat Jogja.
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Terintegrasi dengan Tanggul Laut, Ditargetkan Rampung April 2027
Bertolak dari visi tersebut, pengendalian inflasi menjadi salah satu penjabaran dari Pancamulia pertama, ujar Sultan, Kamis (15/6/2023).
Pengendalian inflasi paling utama dengan mewujudkan peningkatan kualitas dan keragaman kegiatan perekonomian masyarakat. Selain itu dengan penguatan ekonomi berbasis sumber daya lokal untuk peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.
Kenaikan harga yang tidak terkendali atau inflasi yang tinggi, menyebabkan daya beli masyarakat turun. Hal ini akan berdampak menurunnya kesejahteraan masyarakat dan kesenjangan sosial.
Pengendalian inflasi khususnya pangan, perlu dilakukan melalui peningkatan produktivitas, efisiensi produksi dan struktur pasar, serta intervensi yang adil baik bagi produsen maupun konsumen, katanya.
Salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing dengan mengenali potensi lokal yang berdaya saing dan layak dikembangkan. Reformasi kalurahan berpotensi menjadi garda depan dalam upaya menjaga inflasi pangan.
Dengan banyaknya eksistensi agrikultur di wilayah perdesaan, maka kalurahan secara otomatis turut pula menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, kata Sultan.
Hal ini ini perlu diselaraskan dengan budaya inovasi dan pemanfaatan tenologi informasi. Best practice lelang digital menjadi salah satu contoh dari manifestasi digitalisasi pertanian.
Beberapa tantangan inflasi DIY, di antaranya koordinasi antara perkembangan inflasi degan perkembangan wisata. Ini menjadi peluang pasar melalui peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan masyarakat luar daerah.
Produsen harus untuk meningkatkan produksi. Kolaborasi lintas sektor perlu dilakukan untuk mengembangkan off taker para penampung produk lokal di DIY.
Harapannya mereka dapat memfasilitasi penyerapan produk lokal, mendisribusikan produk kepada konsumen sehingga harga yang terbentuk lebih efisien, katanya.