Raih Penghargaan BKN Awards 2023, Gubernur Khofifah Harap Kompetensi ASN Meningkat

Raih Penghargaan BKN Awards 2023, Gubernur Khofifah Harap Kompetensi ASN Meningkat

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 9 Juni 2023 - 17:51
share

SURABAYA, iNews.id - Jawa Timur (Jatim) menjadi provinsi penerima penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2023 terbanyak se-Indonesia. Rinciannya, sebanyak 34 penghargaan yang diberikan untuk 16 pemerintah kabupaten/kota dan lima penghargaan untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan bupati/ wali kota dalam penganugerahan BKN Award 2023 di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (8/6/2023).

Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi bagi instansi pemerintah yang dinilai telah berhasil melaksanakan penyelenggaraan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkupnya masing-masing, termasuk pemanfaatan layanan digital ASN.

Khusus untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dari lima kategori, Pemprov Jatim menerima untuk semua kategori. BKN memberikan berbagai penghargaan untuk kategori Implementasi NSPK Manajemen ASN dan Pengembangan Kompetensi, masing-masing untuk kategori pertama terbaik. Diberikan pula penghargaan ranking dua Penerapan Pemanfaatan Data-Sistem Informasi dan CAT, ranking lima untuk Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja, serta ranking lima untuk Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan baik untuk Pemprov Jatim maupun pemerintah kabupaten/kota se-Jatim. Kendati penghargaan yang diterima cukup signifikan, Gubernur Khofifah mengajak para ASN di Jatim untuk senantiasa berupaya menjadi lebih baik.

Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas penghargaan ini. Dengan adanya standar ini kita bisa mengajak para ASN untuk berfastabiqul khoirot (berlomba menuju kebaikan), senantiasa menjadi lebih baik dari hari kemarin sesuai dengan semangat Jatim Berkah dan optimis Jatim Bangkit, ujarnya.

Khofifah juga mengimbau BKD Jatim untuk menjadikan BKN Award sebagai standar capaian kerja bagi ASN di berbagai sektor untuk terus beradaptasi dengan banyaknya perubahan kebutuhan kompetensi global.

Awarding seperti ini memberikan referensi standar atas kinerja seperti apa yang patut dicapai sesuai standart kompetensi yang dibutuhkan. ASN harus kita dorong supaya memenuhi standar kompetensi yang yang dibutuhkan, ujar Khofifah dalam sambutannya.

Melalui BKN Award, diharapkan dapat menjadi pengukur kapasitas manajemen ASN dari masing-masing kabupaten/kota, termasuk Pemprov Jatim.

Melalui BKN Award sore hari ini tentu kita semua dapat mengukur kapasitas manajemen ASN dari masing-masing kabupaten/kota, termasuk kami di Pemprov Jawa Timur. Untuk kepala BKD, semoga setelah ini makin banyak lagi beragam penguatan kompetensi yang terpenuhi, tuturnya.

Salah satu tolok ukur lainnya yang disebutkan oleh Gubernur Jatim adalah indeks daya saing global. Dia mengimbau agar pengayaan diri ASN dapat menjadikan mereka sebagai SDM produktif, dan selalu dibarengi dengan pikiran terbuka terhadap perubahan.

Di sini kita harus terus bisa berproses, harus terus bisa beradaptasi. Kita berharap supaya format seperti ini akan makin terukur, di mana kita bisa memberikan yang terbaik sesuai kemampuan kita. Mengacu pada global competitiveness index, kita harus melakukan aksi perubahan serta meningkatkan efektifitas kerja kita, katanya.

Dia menyebutkan bahwa dari segala pengayaan itu, ASN diharapkan mampu mengatasi ketidakpastian dinamika global melalui pemahaman komprehensif yang baik. Hal ini juga berhubungan dengan kemampuan pemecahan kompleksitas masalah.

Oleh karena itu, penguatan demi penguatan kita terus lakukan. Mari gencarkan sinergi baru yang menginspirasi ASN handal. Mengubah uncertainty menjadi understanding, mengubah sesuatu yang complex menjadi lebih clear, mengubah ambiguity menjadi awareness, serta mengubah volatality menjadi vision. Ini yg dikenal VUCA versus VUCA, ucapnya.

Khofifah mencontohkan, soft skill dan hard skills para ASN akan terasah dengan melakukan berbagai pelatihan. Seperti di BPSDM Jawa Timur yang memiliki Sistem Pengembangan Kompetensi Secara Mandiri (Sibangkodir), hingga pengiriman pelatihan ke Malaysia dan Singapura yang memiliki daya saing SDM global jauh lebih tinggi.

Berbagai pelatihan kepemimpinan, baik itu Pim II di BPSDM Jatim, maupun latihan kepemimpinan administrator serta pengawas, semua pasti akan memberikan pengayaan tertentu bagi efektifitas organisasi asal ekosistemnya terbangun. Masalah yang ada di Jatim seputar SDM ini membutuhkan kemampuan manajerial skill kita semua, perlu sinergi pemprov, pemkab, dan pemkot, ujarnya.

Sebagai informasi, penghargaan BKN Award 2023 juga diberikan kepada kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, di bawah Wilayah Kerja Kantor Regiobal II Surabaya.

Di antaranya kategori Implementasi Manajemen ASN Terbaik yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jember, Kabupaten Lamongan. Lalu, diterima pula oleh Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kota Mojokerto, dan Kota Surabaya.

Selanjutnya, yakni kategori Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian diberikan kepada Pemerintah Kota Mojokerto dan Kabupaten Trenggalek yang meraih ranking satu, Kabupaten Blitar mendapat ranking dua, Kabupaten Lumajang yang meraih ranking tiga, Kota Madiun pada ranking empat, dan Kabupaten Bojonegoro berhasil mendapat ranking lima.

Lalu, ada pula kategori pengembangan kompetensi yang ranking satu diraih oleh Pemkot Mojokerto, ranking dua oleh Kabupaten Tulungagung, dan ranking empat didapat Kota Madiun, dan Kabupaten Banyuwangi.

Setelahnya, kategori Implementasi Penerapan Manajemen Kinerja, terbaik pertama diraih oleh Pemkot Surabaya, kedua Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek pada posisi ke empat.

Kategori Penerapan Pemanfaatan Data-Sistem Informasi dan CAT posisi pertama diraih oleh Kota Batu, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Lumajang. Sementara posisi kedua diraih oleh Pemkot Madiun, posisi ketiga diraih oleh Pemkab Sumenep, Pemkot Probolinggo, Kota Mojokerto pada posisi keempat, dan Pemkot Surabaya pada posisi kelima.

Terakhir, yakni kategori special mention-Komitmen Peningkatan Pelayanan Kepegawaian, diraih oleh Pemkab Pasuruan dan Kota Probolinggo.

Puluhan penghargaan bagi Kabupaten/Kota di Jawa Timur tersebut diserahkan pula oleh Kepala BKN kepada masing-masing bupati/wali kota penerima.

Usai penyerahan penghargaan, Gubernur Khofifah turut melaunching Rumah ASN dari BKD Jawa Timur. Rumah ASN sendiri merupakan wadah bagi para ASN Jatim untuk berkonsultasi langsung dengan BKD seputar topik kepegawaian.

Sementara itu, Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyampaikan apresiasinya kepada Provinsi Jatim yang berhasil meningkatkan perolehan penghargaan dari 32 pada 2022 menjadi 39 pada 2023. Tidak hanya meningkat, jumlah ini juga yang terbanyak dari provinsi lain se-Indonesia.

Senada dengan Khofifah, Bima Haria juga berpesan agar Jatim tidak cepat puas dan prestasi ini terus dilakukan peningkatan. Maka dari itu, pihaknya menyebutkan pentingnya kesadaran atas apa yang dibutuhkan dari SDM dan tenaga kerja.

Dia mencontohkan, kerap kali instansi membutuhkan big data, tetapi hampir tidak pernah membahas kebutuhan atas data analyst.

Kita sering dengar soal instansi yang membutuhkan big data, tetapi tidak diiringi dengan SDM data analyst yang memadai. Karenanya, kita harus memperbaiki dan melakukan adjustment bagi talent dan berbagai usulan yang diberikan. Adjustment ini perlu dilakukan karena kota bisa mudah mengetahui seseorang punya latar pendidikan apa, tetapi belum tau kita tahu kompetensi dan karakternya, ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala BKD Jatim Indah Wahyuni turut menyampaikan rasa terima kasih atas berbagai penghargaan yang diterima oleh Jatim.

Dia pun menyebutkan, penghargaan yang diterima Jatim hari ini merupakan bukti bahwa SDM unggul menjadi kunci bagi kemajuan pemerintahan Jatim.

Sekarang yang menjadi kunci adalah talenta. Maka, tugas kita adalah menyiapkan perubahan bagi tata kelola bagi sumber daya manusia. SDM unggul adalah kunci bagi tata kelola dan kemajuan pemerintahan, ucapnya.

Topik Menarik