Bank IBK Targetkan Penyaluran Kredit Tumbuh 30 Persen

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - CEO Bank IBK Indonesia Cha Jae Young menargetkan penyaluran kredit tumbuh 30 persen secara tahunan atau naik Rp2,5 triliun dari penyaluran kredit pada 2022 yang sebesar Rp8,06 triliun menjadi sekitar Rp10,5 triliun.

"Target kredit di tahun ini naik Rp2,5 triliun yaitu kenaikannya sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya," katanya usai peluncuran program "Growth Together Partnership Loan Program for Steel Industry, di sela acara penandatanganan perjanjian kerjasama Growth Together Partnership Loan Program for Steel Industries Antara dantara Krakatau Posco dan IBK Indonesia, Kamis, (8/6/2023)

Sebesar 90 persen dari total kredit tersebut disalurkan kepada pelaku usaha, termasuk usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Meskipun ekonomidiprediksi akan melambat, ia optimis pertumbuhan kredit akan tercapai dengan berfokus pada penyaluran kredit usaha, kredit sindikasi untuk pembangunan infrastruktur, dan kredit untuk pelaku usaha asal Korea yang berinvestasi di Indonesia.

"Untuk mencapai hal ini, kita sendiri juga melakukan reorganisasi, kemudian memperbaiki sistem internal dan lain sebagainya. Kita sedang siapkan saat ini termasuk dengan credit rating system dan credit analysis system yang akan kita segera implementasikan dengan ini maka proses kredit akan menjadi lebih cepat dan lebih baik," katanya.

Melihat dari laporan keuangannya, Bank IBK telah menyalurkan kredit Rp7,97 triliun hingga Maret 2023 atau naik 28,54 persen secara tahunan.

Pada saat yang sama, sebelumnya Bank IBK Indonesia membukukan laba bersih yang meningkat 75 persen year on year (yoy) menjadi Rp55,7 miliar pada kuartal I-2023, dibandingkan laba bersih sebesar Rp31,5 miliar pada kuartal I- 2022.
Cha Jae Young mengatakan perseroan membukukan pendapatan bunga sebesar Rp126,3 miliar pada kuartal I 2023, atau meningkat 31,97 persen secara tahunan.

IBK Tumbuh

Cha Jae Young menambahkan dalam waktu singkat sejak tiga tahun berdirinya Bank IBK Indonesia pada September 2019, Bank telah berhasil membalikkan profitabilitas dengan membukukan laba bersih sebesar 103 miliar rupiah pada tahun 2022.

Hanya dalam 3 tahun sejak Bank berdiri, total aset meningkat sekitar 3 kali lipat, kredit dan DPK meningkat sekitar 2 kali lipat, dan rasio NPL membaik secara signifikan yaitu, dari sebelumnya 11% menjadi 1%.
Laba bersih per posisi triwulan-1 2023 dibukukan sebesar 55.8 miliar rupiah naik 75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, menempatkan posisi yang aman di pasar Indonesia.

Dan pada bulan April lalu, Bank IBK Indonesia juga terpilih sebagai bank terbaik untuk UKM tahun 2022 versi majalah keuangan lokal Indonesia, Infobank.

Sebagai bank pemerintah Korea yang didirikan untuk mendukung UKM dan pembangunan nasional, growth together partnership loan program merupakan program pinjaman representatif Bank IBK untuk memberikan win-win solution bagi UK
Ini adalah program dimana perusahaan menempatkan deposit di bank dengan bunga rendah kemudian Bank menggunakan dana tersebut memberikan kredit bunga rendah kepada UKM mitra perusahaan tersebut.

Program growth together partnership loan program sangat populer di Korea, IBK Korea sendiri menandatangani growth together partnership agreement dengan 211 perusahaan besar dan institusi dengan total jumlah kredit yang diberikan sebesar 9 triliun won atau ekuivalen dengan lebih kurang dari 100 triliun rupiah.

Mengingat penandatanganan growth together partnership agreement dengan Krakatau POSCO hari ini merupakan perjanjian yang pertama yang ditandatangani oleh IBK di luar Korea, diharapkan dapat menjadi peluang untuk memperkuat ekosistem industri besi-baja yang merupakan pondasi seluruh industri di Indonesia.

Menurut dia, IBK akan terus berusaha mendukung industri besi-baja Indonesia melalui pengembangan perjanjian dengan lebih banyak lagi perusahaan besar. Kami juga akan mencoba mengembalikan banyak manfaat kepada UKM-UKM di sektor lain.

Berbekal dengan pengetahuan dan pengalaman IBK Korea dalam bidang corporate financing, Kami akan secara aktif mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia untuk tumbuh dan berkembang sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia