Pahami Arti Multitasking, Apakah Efisien Dalam Menyelesaikan Pekerjaan?

AKURAT.CO Kemampuan multitasking sering disebut memberikan keuntungan karena dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu sekaligus.

Orang yang multitasking terlihat memiliki produktivitas yang tinggi. Tapi nyatanya multitasking juga bisa menyebabkan tidak efektif dan menurunkan performa pekerjaan.

Sebenarnya, apa multitasking itu? apa kelebihan dan kekurangannya?

Multitasking

Dikutip dari situs Very Well Mind , Kamis (8/6/2023), multitasking didefinisikan sebagai perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya secara cepat. Kemampuan ini dipercaya dapat meningkatkan produktivitas seseorang.

Multitasking tidak selalu tentang mengerjakan pekerjaan. Tanpa sadar juga menjadi kebiasaan sehari-hari, seperti mengerjakan tugas sambil nonton YouTube atau berselancar di media sosial.

Kelebihan multitasking

1. Pekerjaan lebih cepat selesai

Dengan menerapkan multitasking, seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat. Beberapa pekerjaan yang seharusnya dilakukan pada waktu yang berbeda tetapi dapat selesai hanya dalam satu waktu.

2. Melatih manajemen waktu

Orang yang dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu tertentu biasanya memahami cara membagi waktu secara efektif. Oleh karena itu, multitasking dapat melatih seseorang memiliki manajemen dan pembagian waktu yang lebih baik.

3. Meningkatkan tanggung jawab

Kemampuan multitasking memberikan tuntutan pekerjaan yang banyak tetapi tetap dapat diselesaikan dalam tenggat waktu yang telah ditentukan. Dalam arti lain, seseorang tetap menunaikan tanggung jawabnya dalam keadaan apa pun.

Kekurangan multitasking

Meski banyak kelebihan, namun sayangnya waktu ringkas yang diperoleh dengan multitasking justru menimbulkan bahaya tak kasat mata sehingga menimbulkan kekurangan.

1. Daya ingat menurun

Sebuah penelitian penelitian yang dilakukan University of Copenhagen mengungkapkan bahwa multitasking dapat menyebabkan gangguan ingatan baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.

Gangguan tersebut bisa terjadi karena otak cenderung menyimpan informasi di tempat yang salah. Bagian otak yang berperan menyimpan informasi malah menyimpan informasi di bagian otak striatum yang bertanggung jawab dalam fungsi motorik.

2. Menghambat produktivitas

Penghambatan produktivitas melalui penurunan daya paham, perhatian, dan performa secara keseluruhan disebabkan karena kapasitas otak manusia sebenarnya tidak cukup baik dalam melakukan banyak hal secara bersamaan.

Berhasil menyelesaikan pekerjaan bisa saja bukan berpegang teguh pada prinsip yang tepat melainkan yang penting selesai. Hal ini membuat pikiran menjadi mudah terdistraksi pada akhirnya justru akan memperlambat pekerjaan.

3. Menurunkan efisiensi dan efektivitas

Membahas mengenai efektivitas, mungkin bagi sebagian orang yang bisa menjalankan kemampuan ini dengan tepat dan fokus akan menjadi sangat efektif.Namun, tidak jarang pula menyebabkan pekerjaan dalam waktu singkat menjadi tidak maksimal.

Hal ini disebabkan oleh fokus dan konsentrasi yang terbagi antara pekerjaan satu dengan lainnya sehingga kualitas pekerjaan menjadi turun.

4. Meningkatkan risiko kesalahan

Ketika perhatian terbagi, konsentrasi seseorang menjadi berkurang. Kurangnya konsentrasi dapat membuat performa menurun, pada akhirnya akan meningkatkan potensi terjadinya kesalahan dalam melakukan pekerjaan.

5. Stres

Ketika dihadapkan dengan pekerjaan yang banyak, seseorang cenderung merasa panik yang dapat menimbulkan stres. Hal ini terjadi karena otak memproduksi hormon stres secara berlebih, lalu berimbas pada melonjaknya tekanan darah, detak jantung, dan rasa cemas.

Daripada mengerjakan banyak pekerjaan secara bersamaan tetapi menimbulkan kekurangan, maka lebih baik merencanakan pekerjaan dan mengatur prioritas yang tepat.

Fokus dengan satu hal membuat kualitas pekerjaan tetap optimal dan tubuh terhindar dari bahaya yang ditimbulkan. []