Ekspor Pasir Laut Menuai Kecaman, Sikap Jokowi Disorot Tajam: Dengarkanlah Aspirasi Rakyat

Ekspor Pasir Laut Menuai Kecaman, Sikap Jokowi Disorot Tajam: Dengarkanlah Aspirasi Rakyat

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 2 Juni 2023 - 07:43
share

Kritikus Kawakan, Faizal Assegaf menyoroti gelombang penolakan akan dibuka kembalinya izin ekspor komoditas pasir laut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dirinya mengatakan hal tersebut sudah jelas ditolak oleh masyarakat, salah satunya adalah nelayan dalam wilayah Kepulauan Riau.

Mereka mengatakan aktivitas penambangan pasir laut dapat merusakan lokasi tangkap ikan yang menjadi tempat mereka mencari makan.

Faizal mendukung hal ini, dirinya meminta pemerintah untuk sadar dan mulai berbaik hati kepada masyarakat kecil di Indonesia.

Dengarkan aspirasi rakyat, jangan serakah. Tidak boleh aturan negara dimanipulasi sebagai lapak untuk menggarong kekayaan alam demi kepentingan terselubung. Sikap semena-mena itu jelas memperkosa rasa keadilan rakyat, harus dilawan! Republik ini bukan milik komplotan pencopet https://t.co/aMbLecHXRg

Faizal Assegaf (@faizalassegaf) June 1, 2023

"Dengarkan aspirasi rakyat, jangan serakah. Tidak boleh aturan negara dimanipulasi sebagai lapak untuk menggarong kekayaan alam demi kepentingan terselubung," cuitnya dalam Twitter @faizalassegaf, Kamis (01/06/2023).

Menurutnya, masyarakat bisa-bisa meledak karena aspirasi mereka tak didengarkan. Pemerintah sebaiknya mulai memperhatikan nasib mereka ketimbang menyuapi oligarki.

"Sikap semena-mena itu jelas memperkosa rasa keadilan rakyat, harus dilawan! Republik ini bukan milik komplotan pencopet berhati rakus. Hentikan praktek premanisme & perilaku mafia dalam bernegara," pungkasnya.

Diketahui Nelayan di Kepulauan Riau terutama di Batam dan Karimun menolak ekspor pasir laut. Pasalnya, pembukaan keran ekspor dikhawatirkan membuat tambang pasir di wilayah tersebut marak.

Amirullah, nelayan Kabupaten Karimun, mengatakan tambang pasir laut sudah pernah masuk ke Karimun sekitar 2000-an. Saat itu ia termasuk yang menyampaikan keberatan kepada pemerintah dan perusahaan. Pasalnya aktivitas tambang pasir laut kala itu merusak lokasi zona tangkap nelayan Karimun yang rata-rata merupakan nelayan kecil.

"Hasil tangkap bukan berkurang lagi, tetapi sampai tidak ada hasil," kata Amir dikutip dari Tempo, Kamis, (01/06/2023).

Topik Menarik