Presiden Yunani Bubarkan Parlemen, di Mana Demokrasi?

Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou pada Senin (29/5/2023) mengumumkan pemilihan umum baru yang akan diselenggarakan pada 25 Juni setelah membubarkan parlemen.

Kantor berita AMNA yang dikelola pemerintah, melaporkan, berdasarkan dekrit, yang juga ditandatangani oleh pelaksana tugas Perdana Menteri Ioannis Sarmas dan para menteri Kabinet, parlemen berikutnya akan bersidang pada 3 Juli, setelah jajak pendapat baru.

Pemilu terakhir, yang diadakan pada tanggal 21 Mei, tidak meyakinkan, dengan partai Demokrasi Baru (New Democracy/ND) yang berkuasa memenangkan 40,79% suara, sebuah pluralitas, namun tidak cukup untuk membentuk pemerintahan satu partai, seperti yang diharapkan oleh pemimpin ND, Kyriakos Mitsotakis.

Keesokan harinya Mitsotakis mengembalikan mandat untuk membentuk pemerintahan, dengan mengatakan bahwa ia menginginkan jajak pendapat baru bagi Demokrasi Baru untuk membentuk pemerintahan partai tunggal.

Sebelumnya pada Selasa lalu, Alexis Tsipras, pemimpin partai oposisi utama SYRIZA, dan Nikos Androulakis, pemimpin partai sosial demokrat PASOK, juga menolak mandat tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka tidak dapat membentuk sebuah pemerintahan koalisi.

Pada hari Rabu, Ioannis Sarmas, mantan kepala Pengadilan Audit, dilantik sebagai perdana menteri sementara hingga pemilu berikutnya.