Diprediksi Kalah dari Prabowo di Pilpres Putaran Kedua, Ganjar: Dalam Survei Sebelumnya Saya Menang Terus!

Bakal capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengaku pelbagai tokoh yang dianggap dari representasi ormas keagamaan dan tokoh nasionalis masuk kriteria cawapresnya.

Terkait munculnya sejumlah tokoh yang dianggap mewakili Nahdlatul Ulama seperti Yahya Cholil Staquf, Said Agil Siradj, sekaligus mantan Ketua MUI Maruf Amin, menurut Ganjar semua nama-nama layak dipertimbangkan.

"Saya kira framenya tidak sekadar NU, musti lebih gede lagi, mungkin sebagian yang muncul di publik, kira-kira tokoh-tokoh hari ini yang hebat-hebat yang merepsentasikan kelompok hari ini banyak, ada NU, Muhammadiyah, dan tokoh-lokoh lain memungkinkan untuk masuk kriteria ini," kata Ganjar dikutip dalam wawancara CNN.

Ia menambahkan, tidak hanya dari kalangan religius, kata Ganjar, kaum nasionalis pun tidak bisa diremehkan punya akar nasionalis.

"Jangan salah loh, di dalam nasionalisme di PDIP, ada juga religiusitasnya, sebaliknya dari kaum agamis juga ada banyak jiwa nasionalisnya," tambahnya.

Sementara itu, terkait pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut sudah mengantongi 10 nama cawapresnya yang ada di kantongnya, Ganjar mengaku tak tahu soal hal itu.

"Saya kira yang paling tahu siapa yang ada di sakunya bu Mega," tambahnya.

Gubernur Jawa Tengah itu juga menjawab pilihan antara cawapres muda dan tua, Ganjar lebih pilih yang mana?

"Yang muda belum tentu punya jiwa muda, yang tua juga juga tentu jangan kira tidak punya jiwa muda, yang penting punya visi dan nilai-nilai, pokoknyayang sevisi, usia tidak masalah," tegasnya.

Sementara itu, terkait temuan dari survei Politracking Indonesia yang menempatkan Prabowo Subianto unggul diantara Ganjar dan Anies. Dan ia berpotensi kalah jika digelar Pilpres putaran kedua, ia mengaku masih optimis untuk menang.

"Surveinya hari ini Pemilunya nanti, dalam survei sebelumnya saya menang terus. Saya optimis dan jangan jadi orang peragu," tutupnya.