Mahfud Berani Bongkar Kasus Transaksi Janggal Rp349 Triliun, Dedek Prayudi: Ini Pejabat yang Kita Butuhkan

Mahfud Berani Bongkar Kasus Transaksi Janggal Rp349 Triliun, Dedek Prayudi: Ini Pejabat yang Kita Butuhkan

Ekonomi | BuddyKu | Minggu, 2 April 2023 - 15:35
share

Publik saat ini tengah menyorot aksi Menko Polhukan Mahfud MD yang membongkar transaksi tidak wajar sebesar Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Mahfud bahkan dipanggil untuk rapat bersama Komisi III DPR RI. Rapat tersebut berlangsung begitu panas dan sengit. Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengatakan bahwa laporan PPATK seharusnya tidak diumumkan ke publik.

Kemudian Arteria melanjutkan, ada ancaman pidana di UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU bagi siapapun yang membocorkan laporan.

Alih-alih berdiam diri, Mahfud MD menjawab dengan mengatakan agar anggota DPR tidak menyudutkan dirinya. Ia mengatakan bahwa sikap Arteria tersebut dianggap menggertak dan menghalangi penyidikan dan penegakan hukum

"Jadi saudara, jangan gertak-gertak. Saya bisa gertak juga, saudara dihukum menghalangi penyidikan dan penegakan hukum," kata Mahfud MD, beberapa waktu lalu.

Sikap tegas Mahfud MD ini diberi acungan jempol oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek \'Uki\' Prayudi. Ia menyebut bahwa pejabat seperti Mahfud MD yang diperlukan Indonesia.

"Ini dia pejabat yang kita butuhkan selama ini, saya enggak mau bahas lebih jauh betapa anggota DPR kebakaran jenggot, seperti tersungging akibat sunggingan Prof Mahfud," ujar Dedek Prayudi, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube COKRO TV, Minggu (2/4/2023).

Dedek melanjutkan, ia bangga atas ketegasan dan keberanian Mahfud MD. Sikap tersebut bukan hal yang mudah dilakukan mengingat Mahfud sama saja seperti membuka borok di tempat ia bekerja.

"Siapa yang enggak salut, bangga atas integritas dan keberanian Prof Mahfud. Beliau eksekutif dan sangat lantang membeberkan kebobrokan dalam ekekutif itu sendiri," jelas Dedek.

"Beliau seperti siap atas semua konsekuensinya melawan sistem yang sudah lama rusak, di mana kerusakan justru dianggap normal," tukasnya.

Topik Menarik