Wall Street `Ngegas` Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed
IDXChannel - Wall Street ditutup naik tajam pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena meredanya kekhawatiran pasar atas likuiditas di sektor perbankan. Selain itu, pelaku pasar masih fokus pada kebijakan The Fed terkait suku bunga acuan yang diproyeksi naik 25 basis poin.
Dow Jones Industrial Average naik 316,02 poin atau 0,98% menjadi 32.560,6, S&P 500 lompat 51,3 poin atau 1,30% menjadi 4.002,87, dan Nasdaq Composite menanjak 184,57 poin atau 1,58% menjadi 11.860,11.
Delapan dari 11 sektor utama di S&P 500 mengakhiri sesi di zona hijau, terutama saham energi yang menguat didorong oleh kenaikan harga minyak mentah, sehingga membukukan persentase kenaikan terbesar.
Saham First Republic Bank melonjak sebesar 29,5%, persentase lompatan terbesar perusahaan dalam satu hari karena CEO JPMorgan, Jamie Dimon memimpin pembicaraan dengan bank besar lainnya yang bertujuan untuk berinvestasi di pemberi pinjaman, menurut Wall Street Journal.
Saham PacWest Bancorp dan Western Alliance Bancorp juga melonjak masing-masing 18,8% dan 15,0%. Sementara Tesla Inc naik 7,8% setelah produsen mobil listrik melaporkan salah satu kuartal terbaiknya di China, menurut data registrasi mobil.
Volume di bursa AS adalah 11,75 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,63 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
"Pasar saham menyadari bahwa krisis perbankan bukanlah krisis, dan hanya terjadi pada segelintir bank," kata Wakil Presiden Senior di Wealthspire Advisors di New York, Oliver Pursche dikutip dari Reuters , Rabu (22/3/2023).
"Baik sektor publik maupun swasta telah menunjukkan mereka lebih dari mampu untuk mendukung dan menopang institusi yang lemah," tambahnya.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen sebelumnya mengatakan, sistem perbankan AS telah stabil karena tindakan tegas dari regulator, tetapi memperingatkan lebih banyak tindakan yang mungkin diperlukan.
Perhatian investor sekarang beralih ke Fed, yang telah berkumpul untuk pertemuan kebijakan moneter dua hari, di mana anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan meninjau kembali proyeksi ekonomi mereka.
"The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan pasar tidak akan peduli," lanjut Pursche.
"Ini semua tentang pernyataan (Ketua Jerome) Powell tentang ekonomi dan inflasi. Jika dia dapat melakukan pekerjaan yang cukup baik untuk meyakinkan publik bahwa kondisi perbankan dapat dikaitkan dengan manajemen yang buruk dari beberapa bank," jelasnya.
Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan 83,4% The Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin, dan kemungkinan 16,6% bank sentral akan mempertahankan suku bunganya, menurut alat FedWatch CME.
(FAY)