Penyelamatan Credit Suisse Bikin Harga Emas Terjun Bebas 2,1 Persen
IDXChannel - Harga emas dunia anjlok lebih dari dua persen pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena imbal hasil treasuri melonjak dan meredanya kekhawatiran atas krisis perbankan. Sehingga mendorong beberapa investor kembali ke aset berisiko dengan tetap berhati-hati.
Sementara itu, pasar masih menanti keputusan suku bunga berikutnya dari Federal Reserve atau The Fed.
Emas di pasar spot jeblok 2,1 persen menjadi USD1.938,19 per ons. Sementara harga emas berjangka AS juga terjun bebas 2,1 persen menjadi USD1.941,10. Logam mulia sempat menembus harga USD2.000,59 pada Senin (21/3), tertinggi sejak Maret 2022, namun setelah itu mengalami penurunan.
"Kami melihat sedikit penghindaran risiko di pasar hari ini. Tetapi itu hanya aksi ambil untung besar-besaran oleh pedagang berjangka jangka pendek setelah harga emas mencapai tertinggi 12 bulan kemarin," kata Analis Senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Reuters , Rabu (22/3/2023).
Aset berisiko, termasuk saham dan harga minyak pulih setelah penyelamatan Credit Suisse sehingga menenangkan ketegangan tentang krisis perbankan yang lebih besar. Kondisi tersebut membuat emas, yang secara tradisional digunakan sebagai aset yang aman selama ketidakstabilan keuangan menjadi kurang menarik.
Sementara itu, semua mata saat ini tertuju pada keputusan kebijakan The Fed pada Rabu ini. Beberapa pengamat bank mengatakan, hal itu dapat menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
"Kejutan bagi pasar adalah jika The Fed tidak melakukan apa-apa dan itu mungkin akan menjadi bullish yang signifikan untuk pasar logam," papar Wyckoff.
Pasar memperkirakan peluang 13,6 persen The Fed akan bertahan, dan kemungkinan 86,4 persen yang memproyeksikan kenaikan suku bunga 25 basis poin, menurut alat CME FedWatch. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas.
(FAY)