Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia, Shesar Hiren Rhustavito Ingat Momen Kebersamaan

PEBULU tangkis tunggal putra Indonesia yakni Shesar Hiren Rhustavito mengingat momen kebersamaannya dengan Syabda Perkasa Belawa yang meninggal dunia pada Senin 20 Maret 2023 kemarin. Pebulu tangkis muda itu, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil.

Syabda Perkasa Belawa dinyatakan meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di tol Pemalang, Jawa Tengah. Kecelakaan tersebut terjadi ketika pebulu tangkis muda itu sedang dalam perjalanan dengan keluarganya untuk menuju ke Sragen, untuk berziarah ke makam neneknya.

Kabar kepergian Syabda Perkasa Belawa yang begitu mendadak tentu sangat mengejutkan bagi banyak pihak, tidak terkecuali untuk Shesar Hiren Rhustavito. Pebulu tangkis berusia 29 tahun tersebut bahkan langsung teringat dengan momen-momen yang diciptakannya bersama Syabda Perkasa Belawa.

"Masih gak nyangka bakal secepet ini da, pasti bakal kangen banget da. Dari dulu pas waktu masih di Kudus selalu bareng pergi kemana-mana selalu ikut," tulis Shesar Hiren Rhustavito pada unggahan Instagram pribadinya, Selasa (21/3/2023).

"Sampai di Pelatnas setiap pagi sebelum latihan selalu pemanasan berdua, juga latihan program apapun berdua. Habis latihan selalu main ke kamarmu sama Bobby buat makan bertigaan di kamar. Cerita-cerita seneng, sedih, sampai nangis-nangisan bareng," sambungnya.

Lebih lanjut, Shesar Hiren Rhustavito meminta doa agar Syabda Perkasa Belawa beserta ibu dan neneknya mendapatkan tempat terbaik. Dirinya juga mengaku bahwa Syabda Perkasa Belawa sudah dianggapnya seperti adik sendiri.

"Minta doanya ya temen-temen buat adik saya yg satu ini. Semoga Syabda, ibunya dan neneknya mendapatkan tempat terindah di sisi Allah," tambah Shesar Hiren Rhustavito.

Terakhir, Shesar Hiren Rhustavito meminta maaf karena tidak dapat mengantarkan Syabda Perkasa Belawa ke tempat peristirahatan terakhirnya. Shesar Hiren Rhustavito tidak bisa hadir karena sedang dalam persiapan untuk mengikuti Swiss Open 2023.

"Maaf ya da yang biasanya kita bareng-bareng perginya sekarang gw gak bisa ngeliat Syabda yg terakhir kalinya di dunia ini dan nganter ke tempat terindah. Berat nulis ini rasanya kayak mimpi," pungkasnya.