Produksi Nikel Melonjak, Trimegah Bangun Persada (NCKL) Bidik Pendapatan Naik Dua Kali Lipat

Produksi Nikel Melonjak, Trimegah Bangun Persada (NCKL) Bidik Pendapatan Naik Dua Kali Lipat

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 17 Maret 2023 - 18:10
share

IDXChannel - PT Trimegah Bangun Persada Tbk membidik kenaikan pendapatan hingga dua kali lipat hingga akhir 2023.Sebagaimana diketahui, perseroan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April mendatang dengan kode NCKL.

Direktur Keuangan NCKL, Suparsin Darmo Liwan, mengungkapkan target kenaikan pendapatan hingga dua kali lipat didasarkan pada proyeksi peningkatan produksi perseroan sebesar empat kali lipat, dari 25 ribu ton nikel menjadi 100 ribu ton nikel.

"Kemudian untuk penjualan bisnis tambang nikel meningkat, karena selain penjualan dari pabrik berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), juga ada penjualan dari pabrik berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL). Jadi minimal peningkatan pendapatan dua kali lipat, itu sudah pasti," kata Suparsin dalam konferensi pers di Grand Hyatt Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Namun demikian, angka penjualan perseroan tetap bergantung pada harga nikel di pasaran yang saat ini sedang mengalami volatilitas yang tinggi. Di sisi lain, perseroan tetap optimistis karena volume produksi akan naik.

Adapun, sebagian dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pengolahan ferronickel dengan menggunakan teknologi RKEF, yang diperkirakan akan dimulai pada 2023 dan target penyelesaian diperkirakan pada 2025.

Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana hasil IPO untuk membiayai pembangunan fasilitas pengolahan bijih nikel menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), yang pembangunannya akan dimulai pada 2023 dan ditargetkan rampung pada 2024.

Dalam rangka go public ini kami akan melakukan penyesuaian konstruksi dari pengembangan bisnis yang dilakukan, imbuhnya.

Saat ini Trimegah Bangun Persada mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektare di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Maluku Utara melalui dua konsesi pertambangan.

Perseroan juga memiliki dua prospek pertambangan nikel seluas 3.660,24 hektare yang terletak di Pulau Obi. (NIA)

Topik Menarik