Menkeu Yellen Yakinkan Legislator AS Bahwa Perbankan Sehat Usai SVB Kolaps

Menkeu Yellen Yakinkan Legislator AS Bahwa Perbankan Sehat Usai SVB Kolaps

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 17 Maret 2023 - 14:35
share

IDXChannel - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen berupaya meyakinkan para legislator dan warga negara AS bahwasannya sistem perbankan negara saat ini baik-baik saja setelah terjadi kolapsnya bank-bank terbesar kedua dalam sejarah.

Melansir dari AlJazeera pada Jumat (17/3/2023).

Yellen menjadi pejabat pertama dari pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menghadapi para legislator terkait keputusan untuk melindungi uang yang tidak diasuransikan di dua bank regional yang gagal, hal ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang telah dipertahankan oleh Washington bahwa ini bukanlah sebuah dana talangan (bailout).

"Saya dapat meyakinkan para anggota komite bahwa sistem perbankan kita sehat dan bahwa masyarakat Amerika dapat merasa yakin bahwa simpanan mereka akan ada ketika mereka membutuhkannya," tutur Yellen dalam sebuah sidang Komite Keuangan di Senat.

"Tindakan-tindakan minggu ini menunjukkan komitmen tegas kami untuk memastikan bahwa sistem keuangan kami tetap kuat dan simpanan para deposan tetap aman," ungkapnya.

Sidang tersebut berlangsung setelah beberapa hari gagalnya Silicon Valley Bank yang berbasis di California karena nasabahnya berbondong-bondong menarik uangnya lantaran panik akan kesehatan bank tersebut.

Kepanikan ini menimbulkan risiko likuiditas yang memungkinkan bank tersebut tidak memenuhi permintaan penarikan para nasabah. Otoritas berwenang pun kemudian menutup bank pada hari Jumat.

Lalu, Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa Efek mengadakan investigasi atas kolapsnya Silicon Valley Bank. Pihak tersebut telah meyakinkan semua nasabah, termasuk mereka yang memiliki dana tidak terasuransikan lebih dari USD250.000, bahwa mereka dilindungi oleh asuransi simpanan federal.

Mengenai hal ini, munculnya perdebatan baru terkait deregulasi antara industri keuangan AS dan intervensi pemerintah.

Untuk menghadapi tekanan ini melalui sumber yang sama, pada hari Minggu, pemerintahan AS meluncurkan serangkaian langkah-langkah darurat untuk menopang kepercayaan pada sistem perbankan. Langkah ini dilakukan untuk membendung aksi pembobolan bank yang lebih luas.

"Pertama, kami bekerja sama dengan Federal Reserve dan FDIC [Federal Deposit Insurance Corporation] untuk melindungi semua nasabah dari dua bank yang gagal," kata Yellen kepada para legislator pada hari Kamis.
"Kedua, Federal Reserve memberikan dukungan tambahan pada sistem perbankan dengan sebuah fasilitas pinjaman baru," katanya.

"Ini akan membantu lembaga-lembaga keuangan memenuhi kebutuhan semua simpanan mereka."

Yellen menambahkan: "Para pemegang saham dan pemegang hutang tidak dilindungi oleh pemerintah. Yang penting, tidak ada uang pembayar pajak yang digunakan atau ditempatkan pada risiko dengan tindakan ini."

Namun, Senator Mike Crapo mengatakan bahwa ia prihatin dengan preseden penjaminan semua deposito dan ekspektasi pasar di masa mendatang".

Dalam lansiran yang sama, akan tetapi dalam sebuah acara Face the Nation di CBS pada hari Minggu, Yellen mengatakan bahwa dana talangan tersebut tidak akan diberikan.

"Kami tidak akan melakukannya lagi," tegasnya, merujuk pada respon pemerintah AS terhadap krisis keuangan 2008, dimana pemerintah mengeluarkan kebijakan penyelamatan besar-besaran untuk bank-bank besar AS.

Kemudian, Biden juga meyakinkan warga AS pada awal pekan ini.

Presiden AS mengatakan kepada para wartawan pada hari Senin bahwa ia akan meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang bertanggung jawab dan mendorong pengawasan untuk bank-bank besar, serta berjanji bahwa "tidak ada kerugian yang akan ditanggung oleh para pembayar pajak".

"Warga Amerika dapat memiliki keyakinan bahwa sistem perbankan aman," ucap Biden. "Simpanan Anda akan ada di sana ketika Anda membutuhkannya." tambahnya.

(DKH)

Topik Menarik