Warning! Pekerja Tambang dan Buruh Paling Berisiko Tinggi Kena TBC

Warning! Pekerja Tambang dan Buruh Paling Berisiko Tinggi Kena TBC

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 17 Maret 2023 - 13:35
share

PENYAKIT Tuberkulosis (TBC) di Indonesia memang tinggi kasusnya, karena berdasarkan data dunia masuk ke posisi kedua setelah India. Dari kasus yang ada ternyata cukup banyak pekerja menderita TBC.

Menurut Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) Dokter Spesialis Paru, banyak faktor bisa memicu pekerja terkena TBC. Mulai dari kebiasaan merokok, usia sampai bahan atau paparan di tempat kerja sangat berperan untuk kesehatan paru-paru.

buruh

"Bisa usia dan bahan di tempat kerja. Beberapa bahan itu menyebabkan kondisi daya tahan parunya menurun, contohnya silika kemudian bahan toxic lainnya," ujar Prof Agus dalam Konferensi Pers Hari Tuberkulosis Sedunia 2023 dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Jumat (17/3/2023).

Salah satu pekerjaan yang sangat berisiko menurutnya, buruh atau kerja di bidang pertambangan. Sebab bahan dari ia sebutkan \'silika\' lebih dikenal sebagai silikon dioksida (SiO2).

Diketahui, salah satu bahan yang terkandung dalam lempung atau pertambangan. "Ya pada pekerjaan di bidang pertambangan itu, memang merusak sistem pertahanan paru, akibatnya kalau terkena infeksi bisa meningkatkan risiko," jelas Prof Agus.

Parah, Indonesia Duduki Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak Dunia!

Faktor lainnya, kualitas ventilasi di tempat kerja atau kantor juga memiliki risiko meningkatkan TBC bagi pekerja. Serta tidak adanya, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai baik saat bekerja.

Perubahan Iklim Picu Lebih Banyak Penyakit Malaria, TBC hingga Resesi

"Kemudian ventilasi tempat kerja kurang bagus pencegahan infeksi di tempat kerja tidak berjalan APD yang tidak digunakan optimal dan kebiasaan merokok," sambungnya.

Perlu diketahui, kasus TBC di Indonesia paling banyak pada mereka yang bekerja di berbagai bidangm, di antaranya buruh, nelayan, wiraswasta, pegawai BUMN dan PNS. Berikut rinciannya berdasarkan data Kemenkes 2022:

-Buruh sebanyak 54.887 kasus

-Petani atau peternak atau nelayan sebanyak 51 941 kasus

-Wiraswasta 44.299 kasus

-Pegawai swasta atau BUMN atau BUMD sebanyak 37.235 kasus

-PNS yaitu 4.778 kasus

TBC ialah penyakit menular melalui udara yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, bakteri yang tumbuh dan membelah di dalam sel. Infeksi, yang dimulai di paru-paru.

Melansir dari Verywell, gejala khas dari TBC antara lain batuk parah yang mengeluarkan dahak bercampur darah, dapat berlangsung selama tiga minggu atau lebih. Gejala lain termasuk nyeri dada, kelelahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, demam, menggigil, dan keringat malam.

Topik Menarik