Nasabah Bank Jago (ARTO) Capai 5,1 Juta, Naik Empat Kali Lipat Tahun Lalu

Nasabah Bank Jago (ARTO) Capai 5,1 Juta, Naik Empat Kali Lipat Tahun Lalu

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 17 Maret 2023 - 13:10
share

IDXChannel - Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, menyatakan kinerja perusahaan cukup positif sepanjang 2022. Salah satunya didukung oleh jumlah nasabah yang terus bertambah.

Jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 5,1 juta nasabah pada akhir tahun lalu atau naik hampir empat kali lipat dibanding akhir 2021 yang tercatat sebanyak 1,4 juta nasabah.

Bank Jago berhasil menghimpun DPK sebanyak Rp8,27 triliun per akhir 2022. Jumlah ini meningkat 125% dari tahun sebelumnya Rp3,68 triliun.

Peningkatan DPK didorong oleh pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 238% dari Rp1,68 triliun pada 2021 menjadi Rp5,67 triliun pada 2022. Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 69% pada 2022 atau meningkat jauh dari 46% pada 2021.

Kharim juga menyebut penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago yang tumbuh 76% menjadi Rp 9,43 triliun dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 5,37 triliun.

"Dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, Bank Jago menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,8% atau di bawah rata-rata industri perbankan," jelasnya saat Media Briefing di Jakarta, Jumat (17/03/2023).

Dengan capaian tersebut, emiten dengan kode ARTO itu berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp20 miliar per akhir Desember 2022. Angka ini naik lebih dari dua kali lipat atau 122 persen dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp9 miliar.

Adapun, laba bersih perseroan pada 2022 tercatat mencapai Rp15,91 miliar. Nilainya turun hingga 81,5% dibandingkan periode 2021 yang mencapai Rp86,02 miliar.

Ke depan, Bank Jago optimistis terhadap kinerjanya tahun ini. Wakil Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris menyatakan bahwa potensi pertumbuhan di 2023 ini masih baik.

"Optimisme ini turut didukung risk management dan prudent dalam memberikan pinjaman, dan kehati-hatian dalam memilih partner dan customer," ujarnya.

(FRI)

Topik Menarik