Penyaluran Kredit dan DPK Bank Jago (ARTO) Tumbuh Positif, Laba Bersih Turun Jadi Rp15,91 Miliar
IDXChannel - PT Bank Jago Tbk (ARTO) konsisten tumbuh secara sehat dan berkelanjutan, baik dari sisi pinjaman, dana pihak ketiga (DPK), maupun jumlah nasabah. Perseroan mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan syariah tumbuh 76% menjadi Rp9,43 triliun dibandingkan 2021 yang sebesar Rp5,37 triliun.
Dari sisi pendanaan, Bank Jago berhasil menghimpun DPK sebanyak Rp8,27 triliun per akhir 2022. Jumlah ini meningkat 125% dari tahun sebelumnya Rp3,68 triliun.
Peningkatan DPK didorong oleh pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 238% dari Rp1,68 triliun pada 2021 menjadi Rp5,67 triliun pada 2022.
Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 69% pada 2022 atau meningkat jauh dari 46% pada 2021.
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, menyatakan dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, Bank Jago menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,8% atau di bawah rata-rata industri perbankan.
\'\'Untuk bertumbuh secara cepat dan solid, kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif. Kami melakukannya dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,\'\' ujarnya saat Media Briefing, Jumat 17/03/2023.
Lebih lanjut, dia mengatakan pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Inovasi dan kolaborasi baru pada 2022 juga berhasil mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 5,1 juta nasabah pada akhir tahun lalu atau naik hampir empat kali lipat dibanding akhir 2021 yang tercatat 1,4 juta nasabah.
Sepanjang tahun lalu Bank Jago melakukan inovasi dan kolaborasi baru, seperti peluncuran Aplikasi Jago Syariah dan integrasi Aplikasi Jago dengan aplikasi untuk mitra usaha GoFood, yaitu GoBiz. Tahun ini kami akan terus berinovasi, memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada, serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru agar kami dapat menawarkan life-centric digital financial solution kepada lebih banyak orang, lanjut Kharim.
Dia melanjutkan bahwa per akhir Desember 2022, Bank Jago memiliki kolaborasi dengan 36 mitra, termasuk 30 mitra untuk penyaluran kredit dan pembiayaan syariah.
Laba Bersih Bank Jago
Kombinasi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah dengan penghimpunan DPK yang positif membuat Bank Jago dapat terus membukukan keuntungan. Pada akhir Desember 2022 Bank Jago mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp20 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9 miliar.
Sementara itu, laba bersih perseroan pada 2022 tercatat mencapai Rp15,91 miliar. Nilainya turun hingga 81,5% dibandingkan periode 2021 yang mencapai Rp86,02 miliar.
Adapun, aset Bank Jago per akhir Desember 2022 mencapai Rp16,97 triliun atau tumbuh 38% dari Rp 12,31 pada akhir Desember 2021. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 83% yang menunjukkan permodalan yang kuat untuk ekspansi bisnis ke depan.
Bank Jago berada pada jalur yang tepat dengan membangun fundamental yang kuat di tengah tantangan perekonomian global dan dalam negeri. Kami terus mencermati potensi risiko tetapi tetap memanfaatkan setiap peluang yang mungkin muncul untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, ujar Kharim.
(FRI)