Produsen Krimer Asal Mojokerto Jawa Timur Perkuat Pasar Ekspor
SURABAYA , iNewsSurabaya . id - Produsen bahan makanan dan minuman (mamin) berupa krimer asal Mojokerto Jawa Timur, PT Lautan Natural Krimerindo (LNK) saat ini memperkuat pasar ekspor. Pasalnya, permintaan krimer secara global mengalami peningkatan.
Direktur PT LNK, Hendrik Gunawan mengatakan, kapasitas pabrik LNK sebesar 65.000 ton per tahun dengan tingkat utilitas 85%. Sebanyak 15 - 20% dari produksi LNK telah menyasar pasar ekspor ke 30 negara. Sisanya untuk mengisi pasar domestik.
Kita ekspor ke di negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura. Produk kami juga telah masuk ke pasar Belanda, Arab Saudi dan Australia, hingga Eropa, katanya, Kamis (16/3/2023).
LNK, kata dia, akan terus memperkenalkan produk krimernya ke pasar global sebagai produk yang sehat.
Apalagi produk LNK juga cukup beragam mulai dari produk jadi hingga produk setengah jadi yang bisa menjadi nilai tambah bagi pasar internasional.
Krimer telah menjadi bahan baku untuk industri kopi dan makanan lainnya, ujarnya.
Disisi lain, PT LNK mulai mengimplementasikan industri 4.0 guna meningkatkan efisiensi dan daya saing khususnya di pasar global.
Penerapan transformasi digital ini mampu menurunkan cacat produk, meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan penjualan, dan mengurangi rasio energi sebanyak 14%.
Industri 4.0 merupakan transformasi yang mengintegrasikan dunia siber dan otomatisasi pada lini produksi industri. Dimana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama.
Sebagai perusahaan yang menerapkan inovasi berkelanjutan, LNK mulai menunjukkan kemajuan pesat sebagai hasil dari transformasi digital, tandas Hendrik.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S. Lukman mengatakan, industri mamin tahun lalu tumbuh 4,9%. Di tahun ini, pihaknya memproyeksikan tumbuh 6 - 7%.
Industri ini kami prediksi meningkat karena sudah tidak ada PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat). Hal ini tentu berdampak pada sektor ritel, ujarnya.
Dia menambahkan, tahun lalu di pasar ekspor industri mamin mengalami pertumbuhan 20%. Menurutnya, negara lain yang berpotensi untuk menjadi sasaran pasar produk mamin dari Indonesia yakni Timur Tengah.
Ini karena banyak jamaah haji dan juga umroh. Pasar tradisional lainnya seperti Amerika Serikat dan Jepang juga masih menjadi potensi, ujarnya.