
Vladimir Lenin, Sosok Pendiri Negara Komunis Pertama yang Hanya Berkuasa 2 Tahun
JAKARTA Vladimir Ilyich Ulyanov atau dikenal dengan Vladimir Lenin merupakan sosok penting dalam sejarah revolusioner komunis Rusia. Pria kelahiran Simbirsk, 22 April 1870 ini merupakan pendiri negara komunis Uni Soviet serta menjadi pemimpin Uni Soviet pertama yang hanya menjabat dua tahun. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Uni Soviet sejak 30 Desember 1922 sampai 21 Januari 1924.
Lenin memiliki orientasi pada politik Marxis dan menyalurkan ide-ide politiknya ke aliran pemikiran Marxis yang dikenal sebagai Leninisme. Sayangnya, Lenin meninggal dunia saat berusia 53 tahun pada 21 Januari 1924, akibat penyakit pembuluh darah yang tidak kunjung sembuh.
Lenin merupakan putra dari pasangan Ilya Nikolaevich Ulyanov dan Maria Alexandrovna Blank. Pada 1886, ayahnya meninggal saat Lenin berusia 15 tahun. Di tahun yang sama, kakak laki-laki Lenin bersama kelompok revolusioner merencanakan pembunuhan Tsar Aleksandr III. Kemudian, kakaknya dan komplotan lain ditangkap serta dijerat hukuman mati.
Peristiwa hukuman mati yang dijatuhkan kepada kakak laki-lakinya pada 1887 itu menjadi awal ketertarikan Lenin mendalami politik revolusioner sayap kiri. Walaupun tumbuh dengan rasa trauma secara emosional usai kematian ayah dan kakak laki-lakinya, ia tetap melanjutkan pendidikannya hingga pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan hukum di Universitas Kazan.
Melansir dari Britannica, Lenin mendirikan Partai Komunis Uni Soviet yang bernama Partai Bolshevik pada 1 Maret 1898. Sebagai kepala Partai Bolshevik, ia memainkan peran penting dalam memulai revolusi Oktober 1917. Lenin berhasil membubarkan Pemerintahan Sementara Rusia dan kemudian membentuk Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia (RSFS). Tak lama kemudian, Lenin melakukan reformasi sosialis yang mencakup pemindahan kepemilikan tanah dan bangunan ke Soviet.
Ancaman Kekaisaran Jerman memaksa Lenin menandatangani perjanjian damai yang mengakibatkan penarikan Rusia dari Perang Dunia I. Pada 1921, ia memprakarsai kebijakan ekonomi baru, yaitu sebuah sistem kapitalisme negara, yang memulai proses industrialisasi dan pemulihan dari era pascaperang saudara Rusia. Setahun kemudian, RSFS yang dipimpin Lenin, bergabung dengan bekas wilayah Kekaisaran Rusia lainnya untuk membentuk Uni Soviet dan menjadikan Lenin resmi sebagai kepala pemerintahan, hingga kematiannya pada 1922.
Setelah kematiannya, tubuh Vladimir Lenin diawetkan dan diletakkan ke dalam sebuah mausoleum Lapangan Merah, dekat Kremlin, Moskow. Pengawetan jenazah Lenin bertujuan agar dapat dilihat oleh semua pengunjung di mausoleum Lapangan Merah. Peran Lenin sebagai pemimpin Uni Soviet lalu digantikan oleh Joseph Stalin, yang juga merupakan anggota Partai Komunis Uni Soviet.
(ian)
Topik Menarik

Pilpres 2024, Airlangga Isyaratkan Terbu...
ekonomi | BuddyKu Sabtu, 25 Maret 2023 - 22:56

KPK Kecewa Bea Cukai Panggil PNS Milenia...
ekonomi | BuddyKu Minggu, 26 Maret 2023 - 12:36

Papan Reklame di Soekarno Hatta Bandung ...
ekonomi | BuddyKu Sabtu, 25 Maret 2023 - 16:21

IHSG Pekan Depan Diprediksi Pullback, In...
ekonomi | BuddyKu Minggu, 26 Maret 2023 - 04:35

Polda Sumut Tarik Kasus Kematian Bripka ...
ekonomi | BuddyKu Minggu, 26 Maret 2023 - 06:05

Emiten Wulan Guritno (LUCY) Segera Ri...
ekonomi | BuddyKu Minggu, 26 Maret 2023 - 10:27

Pedagang Ungkap Penyebab Utama Harga Pan...
ekonomi | BuddyKu Minggu, 26 Maret 2023 - 13:22
