12 Gerai Transmart Milik Chairul Tanjung Tutup, Faktanya Sepi Pengunjung hingga Produk Tak Lengkap

12 Gerai Transmart Milik Chairul Tanjung Tutup, Faktanya Sepi Pengunjung hingga Produk Tak Lengkap

Ekonomi | BuddyKu | Kamis, 2 Februari 2023 - 08:55
share

JAKARTA - PT Trans Retail Indonesia mencatat sepanjang tahun 2022 sebanyak 12 gerai Transmart yang sudah gulung tikar, terbanyak terjadi di Jakarta dan Batam.

Pusat perbelanjaan milik konglomerat Chairul Tanjung ini, belakangan memang ramai jadi perbincangan di media sosial lantaran Transmart disebut-sebut sepi pengunjung.

Maka itu, MNC Portal Indonesia (MPI) mengunjungi sejumlah gerai Transmart yang ada di wilayah DKI Jakarta. Gerai pertama yang dikunjungi adalah Transmart Lippo Plaza Kramat Jati, Jakarta Timur. Berdasarkan pantauan di lokasi itu, kondisinya memang cukup sepi hanya ada 3 orang yang saat itu berbelanja.

transmart sepi

Selain itu, beberapa tempat terlihat sudah ditutup dan berganti. Tempat yang tadinya digunakan untuk menjual daging sudah berubah menjadi produk detergent.

Hal yang sama terjadi pada tempat yang biasa dijadikan untuk menjual ikan segar. Etalasenya saat ini digunakan untuk menjual produk tissue.

transmart

Seorang pegawai yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sudah berlangsung satu bulan gerai Transmart di Lippo Plaza Kramat Jati tidak menjual daging, ikan dan sayur-sayuran.

"Untuk sementara kita enggak jual dulu, daging, ikan sama sayur-sayuran kita enggak jual dulu, Udah ada hampir satu bulan, semenjak udah jarang yang beli udah kita tutup," ujarnya kepada MPI, Kamis (2/2/2023).

Dia menyebut bahwa gerai transmart saat ini kondisinya memang sepi pengunjung. "Dulu masih lumayan rame, sekarang sepi," sambungnya.

Sementara di tempat kasir, hanya ada satu orang yang bertugas. Padahal, ada sekitar 9 meja kasir yang disediakan, namun hanya satu yang beroperasi.

Salah seorang pengunjung bernama Wuria mengatakan, dirinya berbelanja ke Transmart karena rumahnya dekat. Meski begitu, ia tidak setiap bulan berbelanja ke Transmart.

"Iya saya biasa belanja di sini, rumah saya deket di depan," tuturnya.

Tak hanya Transmart di Lippo Plaza Kramat Jati, gerai Transmart di Komplek Billy Moon, Duren Sawit, Jakarta Timur. Kondisinya jauh berbeda dengan gerai sebelumnya.

Pasalnya gerai dengan bangunan 2 lantai itu kini hanya digunakan 1 lantai saja. Lantai 2 yang dahulu digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari fesyen, perabotan, dan kebutuhan sehari-hari kini hanya menjadi bangunan kosong. Produk-produk maupun tulisan Transmart di lantai itu pun sudah tidak terlihat.

Sementara untuk produk daging, ikan dan sayur sudah tidak di jual di gerai ini. Tempat yang dahulu digunakan untuk menjual produk tersebut sudah digantikan oleh produk lain.

Hampir 2 jam tim MNC Portal melakukan pemantauan, tapi tidak ada satu pengunjung pun yang datang. Hanya terlihat petugas jaga, kasir serta beberapa pegawai yang tampak sedang merapikan barang-barang.

Pegawai bernama Yusuf menuturkan, dulunya gerai Transmart di Duren Sawit ini cukup ramai, karena cukup lengkap dan ada wahana permainan anak. Saat awal pandemi justru sangat ramai karena panic buying, namun setelah itu pengunjung terus mengalami penurunan.

"Makanya daging di tutup karena sepi, awal pandemi aja pas panic buying rame, sekarang jadi makin sepi," tuturnya.

Kondisi sepi pengunjung juga terjadi di Transmart Lebak Bulus, hanya terdapat beberapa pengunjung yang datang untuk berbelanja. Padahal di gerai ini, kondisi barang yang di perjuabelikan masih cukup lengkap.

Akan tetapi ada beberapa etalase yang nampak kosong. Salah satunya, di etalase yang menjual frozen meet. Tak satu pun produk yang dipajang di etalase itu.

Sementara itu, pegawai yang berkerja di gerai tersebut juga tidak terlalu banyak. Bahkan di lokasi daging segar tidak terdapat petugas yang menjaga area tersebut. Di lokasi transaksi juga hanya tersedia dua gerai saja yang beroperasi, dari sekitar 9 tempat transaksi yang disediakan.

Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid menyatakan kondisi yang terjadi pada gerai transmart disebabkan oleh efek pandemi yang mendorong masyarakat jadi malas berbelanja di toko offline. Sehingga, gerai-gerai transmart tidak mampu bertahan dan ada yang ditutup.

"Yang pasti ini (masalah) serius, bahwa memang kita dihadapkan di masa pandemi itu sendiri. Bisa dibilang biang keroknya lah. Jadi opsi tutup itu adalah serangkaian opsi terakhir yang kita lakukan untuk sebuah toko," ujar Satria saat dihubungi MNC Portal Indonesia.

Topik Menarik