5 Contoh Orientasi Cerpen Singkat yang Benar
JAKARTA, celebrities.id - Contoh orientasi cerpen singkat perlu kamu ketahui dengan benar dan tepat. Sebab, orientasi cerpen termasuk salah satu struktur cerpen yang akan membangun sebuah cerita.
Mengutip dari buku Panduan Menulis Cerpen Praktis, Lengkap dan Mudah Diterapkan yang ditulis A Wan Bong, orientasi pada cerpen merupakan bagian dari cara penulis menggambarkan setting cerita secara umum.
Pada bagian ini pengarang mengenalkan latar cerita berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen.
Pengarang juga bisa menggambarkan budaya, pandangan politik, adat istiadat atau pemikiran umum dalam sebuah cerita.
Lantas, bagaimana contoh orientasi cerpen singkat yang baik dan benar?
Berikut celebrities.id telah merangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (28/1/2023) terkait contoh orientasi cerpen singkat yang baik dan benar.
Contoh Orientasi Cerpen Singkat
1. Contoh Pertama
Kemilau Sebuah Cincin
Asap membumbung ke udara hampa. Tukang sate, Cak Norris tampak mengipas-ngipasi arang yang membara. Aroma yang mengundang selera makan Hanif. Langkahnya terburu-buru. Ia melintasi jalan yang sungguh berisik. Akhirnya, ia sampai juga di persimpangan jalan, dan melihat sebuah rumah mewah dengan pagar bertuliskan: "Awas Anjiing Galak" dan "Dilarang Parkir di Depan Pintu". Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Ridwan melihat sebuah papan nama di dinding depan, Rd. Robbi Achmadi.
Orientasi pada cerpen ini menggambarkan latar tempat di sepanjang jalan menuju rumah Rd. Robbi Achmadi.
2. Contoh Kedua
Cemburu
Pagi ini Fariz menemani Lala ke kampus untuk menyaksikan ujian seminarnya. Sebenarnya Lala gugup sekali karena nanti akan berhadapan dengan dosen-dosen untuk mempresentasikan proposal yang telah ia tulis. Tetapi Fariz terus menyemangati dan menenangkannya agar tidak gugup. Setidak-tidaknya Fariz sudah pernah melewati fase ini jadi dia tahu yang sedang Lala rasakan sekarang.
Detik yang ditunggu akhirnya datang juga, Lala memasuki ruangan dengan perasaan berdebar-debar tetapi Lala mencoba mengendalikan kegugupannya dengan berdoa.
Tanpa terasa 90 menit berlalu, ujian seminar selesai. Sementara menunggu keputusan dari para dosen, Lala keluar dari ruangan seminar menemui teman-teman dan menemui Fariz. Fariz terus menyemangatinya dan mengacungkan jari jempolnya dengan melemparkan senyuman. Lala pun membalas senyuman Fariz.
Leganya ujian seminar sudah selesai dan sekarang akan menuju tahap yang jauh lebih sulit yaitu menulis skripsi. Lala dan Fariz meninggalkan ruangan seminar. Sangat sedang asik berbincang-bincang tanpa sengaja bertemu seseorang yang tidak asing bagi Lala dan Fariz. Mereka berdua berpapasan dengan mantan pacar Fariz, dia semakin cantik. Fariz dan mantan pacarnya saling berpandang-pandangan cukup lama, tanpa mempedulikan Lala yang ada disampingnya. Entah mengapa, tanpa terasa bulir-bulir bening jatuh di pipi Lala. Ketika Fariz menoleh ke arah Lala, cepat-cepat ia menundukkan pandangan sambil berusaha menghapus air mata. April menghela nafas panjang, mengendalikan perasaan yang tidak menentu.
Di perjalanan menuju tempat parkir, Fariz terus berbicara sementara Lala hanya menunduk dan diam, pikirannya melayang ke suatu arah apakah mungkin Fariz masih mencintai mantan kekasihnya dan masih mengharapkan dia untuk kembali bersamanya. Tetapi mengapa hati ini merasa sakit, saat Fariz menatap gadis itu. Lala bertanya di dalam hati apakah aku cemburu? Tapi apa hakku untuk cemburu? Karena aku bukanlah siapa-siapa bagi Fariz, aku hanya seorang sahabat yang hanya diperlukan sebagai tempatnya berbagi cerita.
Orientasi cerpen satu ini menjelaskan hubungan suara hati Lala yang ternyata cemburu dengan mantan pacar Fariz yang semakin cantik.
3. Contoh Ketiga
Tikus dan Manusia
Karya: Jakob Sumardjo
Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini.
Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat (sepanjang yang kami temukan), namun tikus itu tetap masuk rumah.
Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus kebun. Tubuhnya cukup besar dan bulunya hitam legam.
Orientasi cerpen satu ini menjelaskan terkait tikus dan manusia.
4. Contoh Keempat
Sahabat dari Senja
Karya: Pandan Raditya
Sore mulai gelap. Cahaya senja di langit mulai mengubah warna. Terlihat burung-burung Sriti berterbangan. Seperti ingin melepas kegelisahan. Terbang berputar-putar sambil bercericit melintas di langit, dan berlalu-lalang di atas rumahku. Persis seperti hari-hari sebelumnya. Serasa memberi petunjuk, bila sesuatu yang misterius akan kembali terjadi. Dari halaman rumah aku terus menatap langit. Dadaku mulai berdebar. Kegelisahan mulai mengisi pikiran dan perasaanku. Suara itu, tentu akan datang lagi sore ini. Mungkin akan sama persis dengan kejadian sore-sore sebelumnya, kataku dalam hati, sambil terus menatap wajah senja.
Orientasi pada cerpen ini menggambarkan tentang suasana senja yang tenang nan indah di halaman rumah
5. Contoh Kelima
Rangkaian Mutiara
Angin bertiup lembut menyejuk, cuaca terang cemerlang kena sinar Sang Rembulan. Bintang bertaburan di langit laksana permata yang berserakkan dalam permadani biru.
Di sana di alut lepas, di tengah samudra raya, melancarlah dengan terangnya sebuah biduk nelayan yang sedang mengadu untung, mencari rezeki. Sungguh benar mereka sedang mengadu untung, karena mereka mencari nafkah jauh di tengah segara yang penuh mara bahaya.
Bila laut mengamuk, topan mengganas, ditingkahi dengan halilintar menyambar sambung-menyambung, maka segenap jiwa raganya diserahkan kepada Tuhan semesta alam. Mereka tak kenal jemu, pantang surut, haram baginya pulang dengan membawa tangan hampa.
Orientasi pada cerpen ini menggambarkan suasana di tengah samudra pada malam hari.









