Kepala BI Provinsi Aceh Sebut Pertumbuhan Ekonomi Aceh Sepuluh Tahun Terakhir Terendah di Sumatera
ACEHSATU.COM | Banda Aceh - Pertumbuhan ekonomi Aceh dalam sepuluh tahun terakhir yang di catat oleh Bank Indonesia Provinsi Aceh rata-rata 2,66 persen terendah di sumatera yakni 3,92 persen.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani di Banda Aceh mengungkapkan bahwa Ini merupakan potret pertumbuhan ekonomi Aceh dan ini sudah kita sampaikan kepada seluruh pemerintah daerah. Angka ini merupakan potret masa lalu di mana nanti akan menjadi sebuah tekanan untuk lebih baik di masa mendatang, Senin, (16/1/2023).
Achris menjelaskan ekonomi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu masih sangat bergantung pada sektor primer yakni pertanian dan pertambangan serta minimnya sector industry pengolahan.
Achris Sarwani menyebutkan pangsapasar industri pengolahan masih berada 4,68 persen di bawah pangsa pasar sector industry pengolahan sumatera sebesar 20,50 persen.
Artinya hasil pertanian dan pertambangan yang ada di Aceh tidak adanya pengolahan tapi dijual bahan belum jadi sehingga tidak memberikan dampak atau nilai tambah pada sector lainnya, kata Achris Sarwani.
Menurut Kepala BI Provinsi Aceh, Achris Sarwani menjelaskan meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut maka harus adanya lompatan besar yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan dengan hadirnya industry pengolahan sehingga akan memberikan nilai tambah dan berdampak pada sector lainnya.
Selain itu Achris menyakini dengan kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan oleh seluruh kabupaten/kota di Aceh upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan terwujud seiring adanya nilai tambah pada setiap komoditas khususnya yang ada di setiap kawasan.
Achris yang turut didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, T Amir Hamzah menyatakan sangat mendukung upaya pengembangan ekonomi berbasis kawasan sesuai potensi daerah yang telah disepakati oleh pimpinan yang ada di kabupaten/kota di Aceh.