Mengenal Indikator Valuasi Saham dan Macam-Macam Rasio

Mengenal Indikator Valuasi Saham dan Macam-Macam Rasio

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 16 Januari 2023 - 20:31
share

IDXChannel - Informasi tentang indikator valuasi saham menarik untuk dibahas. Pasalnya ketika Anda memulai berencana untuk berinvestasi saham, maka akan ada banyak istilah baru yang perlu dipahami. Salah satunya adalah pengertian valuasi saham.

Valuasi dengan profit atau keuntungan merupakan dua hal yang berbeda, sehingga hal ini harus dipahami dengan sebaik mungkin saat menanamkan modal.

Lantas apa yang dimaksud dengan indikator valuasi saham? Langsung saja simak penjelasannya yang telah dihimpun kami dari berbagai sumber.

Pengertian Valuasi Saham

Sebelum memutuskan untuk menanamkan modal di suatu perusahaan, sangat penting bagi investor untuk memahami valuasi saham perusahaan yang akan dirinci menjadi dua macam, yaitu indikator valuasi saham dan rasio valuasi saham. Valuasi saham adalah proses penilaian yang dilakukan terhadap harga saham suatu perusahaan untuk mengetahui apakah sesuai dengan nilai intrinsiknya atau tidak.

Nilai intrinsik adalah nominal yang akan investor dapatkan jika perusahaan dijual. Melalui analisis valuasi saham, maka investor dapat lebih mudah membandingkan antara harga pasar saham yang dikeluarkan perusahaan dengan nilai intrinsik atau nilai kewajaran.

Maka, dengan melakukan valuasi tersebut, calon investor dapat mengetahui apakah harga saham yang ditawarkan oleh perusahaan termasuk wajar atau tidak. Valuasi saham tidak sama dengan harga saham. Karena harga saham adalah nominal harga yang dibeli.

Indikator Valuasi Saham

Masih dalam pembahasan indikator valuasi saham. Dalam melakukan analisis valuasi saham, ada tiga pedoman utama yang harus digunakan. Berikut beberapa di antaranya:

Mengenal Indikator Valuasi Saham dan Macam-Macam Rasio. (FOTO : MNC MEDIA)

Rasio Valuasi Saham

Selain indikator valuasi saham yang digunakan dalam melakukan analisis valuasi saham, terdapat beberapa rasio yang juga harus dipertimbangkan dan dihitung, diantaranya PER, EPS, PBV, ROE, DER, PEG, EV/EBITDA. Berikut ini penjelasannya :

1. Price Earning Ratio (PER)

Rasio jenis ini diperlukan oleh calon investor untuk menggambarkan harga saham perusahaan dan membandingkannya dengan profit yang akan dihasilkan. Dalam melakukan perbandingan, Anda harus menempatkan beberapa perusahaan yang bergerak di sektor yang sama.

Jika nilai PER perusahaan lebih kecil dari rata-rata emiten untuk nilai saham industri tersebut, itu artinya perusahaan tersebut relatif murah. Rumus untuk menghitung PER adalah harga saham dibagi laba per saham atau EPS.

2. Earning Per Share (EPS)

EPS atau Earning Per Share adalah laba perusahaan setelah dibagi lembar saham. Jika nilai EPS terus mengalami kenaikan, artinya perusahaan tersebut berkembang dan bertumbuh dengan baik karena laba yang didapatkan terus meningkat. Rumus EPS adalah laba bersih dibagi jumlah lembar saham.

3. Price to Book Value (PBV)

PBV merupakan rasio harga terhadap nilai buku suatu perusahaan. Dengan menghitung nilai PBV, maka Anda akan mengetahui besaran kelipatan nilai pasar saham dengan aset atau kekayaan bersih perusahaan tersebut.

Banyak investor yang melakukan penghitungan PBV ini untuk mencari saham yang harganya murah atau undervalued. Mereka akan membandingkan PBV saham dengan rata-rata nilai PBV perusahaan lainnya yang masih bergerak di sektor yang sama. Rumus PBV adalah harga saham dibagi nilai buku per saham.

4. Return on Equity (ROE)

Rasio jenis ini disebut juga sebagai rasio profitabilitas sebagai tolak ukur untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari investasi yang dilakukan. Bagi investor, ROE dapat berfungsi untuk melihat keuntungan yang dihasilkan dari setiap satu rupiah yang ditanamkan modalnya oleh investor atau pemegang saham.

Nilai ROE dinyatakan dalam bentuk persen dengan penghitungan rumus laba bersih setelah pajak dibagi ekuitas pemegang saham.

5. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio digunakan oleh investor untuk melihat berapa jumlah utang yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total ekuitas. Besaran hutang perlu dihitung karena merupakan bagian dari risiko perusahaan. Cara menghitung DER adalah total uang dibagi total ekuitas.

6. Price/Earning to Growth (PER)

Rasio PEG digunakan untuk mengukur harga wajar saham menurut potensi kenaikan profit perusahaan tersebut di masa depan. Rumus penghitungan PEG adalah harga saham saat ini dibagi laba per saham.

7. EV dan EBITDA

EV merupakan singkatan dari Enterprise Value sedangkan EBITDA adalah singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization .

Rasio ini digunakan untuk menilai perusahaan dalam menghasilkan kas operasional atau laba sehingga calon investor bisa mengetahui apakah perusahaan tersebut tergolong mahal atau tidak.

Rumus menghitung EV dan EBITDA adalah sebagai berikut:

EV = Kapitalisasi pasar + Total utang Kas dan Setara Kas

EBITDA = Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi

Manfaat mempelajari indikator valuasi saham dan rasionya adalah sebagai bahan pertimbangan dalam membantu pengambilan keputusan berinvestasi saham.

Demikian pembahasan mengenai indikator valuasi saham. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda.

Topik Menarik