Hillcon Dorong Produksi Nikel Naik 50 Persen di 2023

Hillcon Dorong Produksi Nikel Naik 50 Persen di 2023

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 30 Desember 2022 - 08:56
share

IDXChannel - PT Weda Bay Nickel (WBN) meminta PT Hillcon untuk meningkatkan volume produksinya pada 2023 mendatang. Adapun, volume produksi bijih nikel akan ditingkatkan dari sebelumnya 4 juta wet metrik ton (wmt) menjadi 6 juta wet metrik ton.

Kami juga tengah mempersiapkan belanja modal atau capital expenditure untuk alat-alat berat tambahan, untuk penambahan volume produksi dan pengangkutan tahun depan, kata Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (30/12/2022).

Selain itu, Hillcon juga akan menambah volume pengangkutan nikel ore menjadi 80 dump truk untuk jarak pengangkutan rata-rata sekitar 22 kilometer. Tambahan volume produksi sebesar 50% dump truk untuk pengiriman nikel ore diyakini akan meningkatkan pendapatan Hillcon di tahun 2023.

Sebagai informasi, WBN bergerak di bidang pertambangan bijih nikel dengan lokasi penambangan yang terletak di Lelilef Sawai, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

WBN sudah mulai melaksanakan konstruksi pabrik pengolahan pemurnian bijih nikel dengan teknologi pirometalurgi/RKEF berkapasitas 30.000 ton Ni per tahun. Sementara, sumber daya deposit WBN saat ini tercatat sebesar 12,2 juta ton nikel dengan rata-rata kandungan nikel 1,48%.

Karena berlokasi di kawasan industri PT Indonesia Weda Industrial Park (IWIP), WBN merupakan termasuk salah satu objek vital nasional, di mana setiap aktivitas pertambangan maupun konstruksi harus diolah dengan sangat hati-hati. Pasalnya, site-site pertambangan tersebut dilindungi negara karena merupakan sumber pendapatan dan dividen terbesar negara.

Hersan mengungkapkan bahwa, untuk menjadi bagian dari site ini, dibutuhkan keahlian tinggi, di mana hanya ada empat kontraktor yang dipercaya untuk mengelolah site ini dengan masing-masing kontraktor menargetkan RKAB 4 juta ton per tahun. Adapun, setiap hasil tambang WBN tidak boleh dijual kepada pabrik di luar IWIP.

Artinya, 100% diolah oleh IWIP. Itu sebabnya, dibutuhkan kepercayaan tinggi untuk mengolah nikel di site Weda Bay agar tidak terdistribusi ke perusahaan lain, ujar dia.

Lebih lanjut, kata Hersan, pada Desember 2022 ini Hillcon telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan dua perusahaan tambang nikel, yaitu PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP). SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sementara AKP berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Dua perusahaan ini nantinya diharapkan dapat menambah volume produksi nikel sebesar 6 juta wet metrik ton atau senilai USD60 juta per tahun.

(SLF)

Topik Menarik