Genjot Ekspor Berbasis Digital Transformasi Kunci Utama Bagi Koperasi UKM

Genjot Ekspor Berbasis Digital Transformasi Kunci Utama Bagi Koperasi UKM

Ekonomi | BuddyKu | Jum'at, 16 Desember 2022 - 18:21
share

Tantangan yang cukup berat bagi industri UMKM dan Kewirausahaan selama pandemi, stagnan bahkan tidak tumbuh sekali, selama dua tahun terakhir ini.

Upaya kolaborasi Pemerintah, lembaga dan juga pihak swasta, sejak awal tahun 2022, industri UMKM mendapatkan suntikan angin segar dengan tumbuhnya perekonomian dalam negeri yang cukup positif.

Terbukti, industri UMKM sepanjang Semester I-2022 mampu tumbuh positif. Perekonomian nasional pun juga tumbuh positif sebesar 5,74 persen di Kuartal III-2022. Bahkan, dalam laporan Bank Dunia, potensi produk domestik bruto global bisa mencapai USD 28 triliun.

Begitu pula, dengan potensi investasi dari ajang KTT G20 di Bali lalu, telah membuka peluang investasi senilai USD 10 miliar. Hadirnya investasi dari luar negeri ini, menjadi angin segar bagi dunia UMKM dan Kewirausahaan dalam negeri.

Dalam B20 Summit 2022 di Bali juga, telah dihasilkan rancangan 25 rekomendasi kebijakan dan 68 policy action bagi negara G20. Hal ini tentu saja membuka peluang pertumbuhan UMKM pada segmen wirausaha mandiri.

Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) bersama Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) langsung mewujudkannya dengan aksi nyata Gebyar 100.000 Warung Posko Pangan, yang dikelola oleh perempuan Indonesia secara modern Go Digital.

Upaya ini sebagai langkah konkrit kesepakatan Deklarasi Bali dalam B20 Summit negara G20 tahun 2022, yang dengan tegas mendukung peran aktif perempuan terlibat langsung dalam sektor bisnis dan usaha secara global.

Kuncinya, memberikan peluang seluas-luasnya dalam ekosistem bisnis pasar global di masa depan. Langkah cepat pemulhan ekonomi patut diperkuat dengan berbagai instrumen penggeraknya.

Di tengah ancaman krisis global, baik krisis pangan dan energi, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) memperluas transformasi digital di segala lini usaha sektor Koperasi, UMKM dan Kewirausahaan.

Hingga saat ini, tercatat jumlah UMKM yang masuk ke pasar digital sudah sebesar 20,2 juta UMKM atau 30 persen total UMKM di tanah air.

Hingga Agustus 2022, sebanyak 20,24 juta UMKM telah masuk ekosistem digitalisasi dengan memperluas kolaborasi 41 stakeholder.

Targetnya tahun 2023 hingga 2024, sebanyak 30 juta UMKM On-boarding di pasar digital. Di mana, target menciptakan ekosistem digital ini sesuai dengan komitmen Kementerian Koperasi dan UKM serta peran aktif dari KADIN Indonesia bidang Kewirausahaan nasional.

Ketua Komite Tetap Kewirausahaan KADIN Indonesia, Sharmila Yahya, mendukung penuh upaya pemerintah menetapkan tujuh aspek prioritas transformasi digital, yakni meliputi digitalisasi pasar, digitalisasi pengetahuan kualitas, digitalisasi keuangan dan pembiayaan, digitalisasi manajemen, kapasitas produksi hingga digitalisasi distribusi.

Hal ini, menurut Sharmila menjadi kunci dalam upaya memperluas ekosistem digitalisasi dengan mengejar potensi ekonomi digital yang mencapai Rp 5.400 triliun hingga tahun 2030.

Menurutnya, pelaku UMKM, Koperasi dan Kewirausahaan harus mampu berkontribusi signifikan terhadap kebangkitan perekonomian masyarakat.

Di Tahun 2023, INKOWAPI akan terus memaksimalkan pembekalan kepada wirausaha, pelatihan pengetahuan tentang ekosistem serta akan menghubungkan dengan incubator dan aspek pembiayaan, ujar Sharmila.

Topik Menarik