Jatim Mulai Terapkan Uji Coba Full Cycle Solar Subsidi, Ini Wilayahnya

Jatim Mulai Terapkan Uji Coba Full Cycle Solar Subsidi, Ini Wilayahnya

Ekonomi | BuddyKu | Selasa, 6 Desember 2022 - 14:27
share

SURABAYA, celebrities.id Pertamina Patra Niaga melakukan uji coba penerapan subsidi tepat secara menyeluruh (full cycle) untuk produk solar subsidi. Uji coba diterapkan di 11 Kota/Kabupaten di Indonesia. Sedangkan di Jawa Timur (Jatim) terdapat di tiga kota/kabupaten, di antaranya Mojokerto, Kediri dan Lumajang.

Sementara, delapan wilayah lainnya adalah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Wonogiri, Kota Banjarmasin dan Kota Payakumbuh. Uji coba dilakukan untuk melihat kesiapan infrastruktur digital serta kesiapan pengawas dan operator SPBU dalam menerapkan full cycle subsidi tepat.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatim, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Deden Mochammad Idhani mengatakan, uji coba full cycle ini bertujuan untuk menyalurkan BBM subsidi khususnya biosolar agar tepat sasaran dan real time sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM dan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (SK Kepala BPH Migas) Nomor 4 tahun 2020.

Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan QR Code atau sudah terdaftar di website subsidi tepat, bisa membeli solar subsidi dengan volume sesuai dengan SK BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 yakni 60 liter per hari untuk roda 4 pribadi, 80 liter per hari untuk roda 4 angkutan barang dan umum , dan untuk angkutan barang dan umum roda 6 atau lebih dibatasi maksimal 200 liter per hari per kendaraan.

Pelaksanaan uji coba full cycle hanya dilakukan bagi konsumen biosolar yang menggunakan kendaraan roda empat atau roda lebih dari enam. Bagi masyarakat yang belum memiliki QR Code atau belum terdaftar akan tetap dilayani pembelian Solar subsidi namun dengan volume yang diatur yakni maksimal 40 liter/hari, kata Deden, Selasa (6/12/2022).

Deden menambahkan QR Code tidak wajib menggunakan handphone atau gadget. QR Code dapat di print dan dibawa ke SPBU. Pertamina Patra Niaga juga menyediakan bantuan pendaftaran yang tersebar di SPBU yang berada di wilayah uji coba agar masyarakat mudah untuk melakukan pendaftaran.

"Kami menghimbau masyarakat khususnya yang sedang menerapkan full cycle agar segera melakukan pendaftaran subsidi tepat agar mendapatkan QR code," tuturnya.

Dengan adanya kebijakan ini, konsumen yang bertransaksi menggunakan QR Code mulai menunjukkan peningkatan. Di wilayah Kediri, sebelum implementasi full cycle, pengguna QR Code hanya sekitar 3-4 persen.

Tapi setelah ujicoba ini meningkat menjadi 18-19 persen, kata Sales Branch Manager Rayon I Kediri, Muhammad Rizal.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Lumajang. Sejak uji coba full cycle diberlakukan pada 1 Desember lalu kenaikannya sekitar 20-25 persen.

Kenaikan ini terjadi di seluruh wilayah Lumajang kecuali Kecamatan Pronojiwo danTempursari yang tidak terlalu signifikan, kata Sales Branch Manager Rayon V Malang, Zico Aldillah Syahtian.

Sedangkan di Kota Mojokerto, animo pendaftar QR Code mengalami peningkatan dan berjalan dengan tertib.

Pendaftaran QR Code mengalami peningkatan dan berjalan dengan tertib, ujar Sales Branch Manager II Surabaya, Agung Surya Pranata membawahi wilayah Kota Mojokerto.

Sementara itu, salah seorang konsumen, Sundoro yang memiliki armada truk mengaku tidak keberatan dengan aturan ini. Armada yang dia miliki telah didaftarkan dan memiliki QR Code. Karena sudah memiliki QR Code, ia bisa membeli solar subsidi hingga 200 liter/ hari.

Ini bisa digunakan untuk maksimal jarak 800 kilometer. Jadi tidak masalah. Lagi pula, setelah saya baca, QR Code-nya bisa diprint, jadi tidak harus pakai HP sopir, tuturnya.

Topik Menarik